Rabu 02 Apr 2014 14:01 WIB

'Nyamar' Jadi Tukang Becak, Ini Cerita Wiranto

Ketua Umum Partai Hanura Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menyatakan, pemimpin yang baik adala yang memberikan contoh dan teladan. Tidak sekedar ucapan dan wacana.

Ia pun menceritakan pengalamannya saat menyamar sebagai tukang becak karena ingin tahu lebih dekat dengan kondisi masyarakat bawah.

Saat menyamar, ia mengaku, bertemu Widodo yang sudah 30 tahun punya keinginan memiliki becak sendiri.

"Ia tidak percaya ketika saya katakan bahwa saya akan berikan becak saya. Ia baru percaya setelah saya membuka kedok penyamaran," katanya di Gorontalo, Rabu (2/4).

Usai memimpin simulasi pencoblosan, capres Partai Hanura itu dan rombongan kecil langsung bertolak ke Yogyakarta.

Sehari sebelumnya saat berkampanye di Bandung, Wiranto mengatakan antusiasme masyarakat terhadap partainya semakin meningkat selama pelaksanaan kampanye terbuka.

Itu menunjukkan, saat ini sudah muncul suatu keyakinan dan kepercayaan publik bahwa Hanura partai yang bersih dan memenuhi harapan mereka.

"Ini menunjukkan bahwa rakyat sudah muak dengan korupsi. Salah satu alternatif ialah ketika pemimpin kita bekali dengan hati nurani. Itu bisa mencegah dia berbuat KKN," katanya.

Ia menilai banyak pemangku jabatan yang khilaf sehingga melakukan KKN. Tapi terdapat obat khusus agar terhindar dari hal negatif tersebut.

"Perbuatan KKN adalah penyakit akhlak dan moral. Obatnya hanya satu, yakni hati nurani," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement