Selasa 25 Mar 2014 08:54 WIB

Gangster Ancam Piala Dunia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anggota Angkatan Laut Brasil mengambil bagian dalam latihan pengamanan Piala Dunia 2014 di Teluk Guanabara, Rio de Janeiro, akhir Februari lalu.
Foto: EPA/Marcelo Sayao
Anggota Angkatan Laut Brasil mengambil bagian dalam latihan pengamanan Piala Dunia 2014 di Teluk Guanabara, Rio de Janeiro, akhir Februari lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Pihak berwenang Brasil siap untuk mengirimkan tentara ke daerah kumuh di Rio de Janeiro kurang dari tiga bulan sebelum Piala Dunia 2014.

Langkah ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kekerasan yang dipicu oleh kehadiran gangster terbesar di kota itu, Comando Vermelho.

Gubernur negara bagian di Rio, Sergio Cabral telah meminta bantuan dari militer setelah terjadinya serangkaian serangan terhadap pos polisi di Rio oleh Comando Vermelho. Perang antara polisi dengan gangster juga pengedar narkoba di Brasil kian meningkat akhir-akhir ini dan informasinya sudah menyebar di dunia maya.

Pemerintah Brasil akan mengumumkan rincian dari penyebaran titik-titik militer dalam beberapa hari mendatang. Sejak diumumkan, sebanyak 38 unit pengamanan polisi sudah dibentuk yang beranggotakan 9.000 petugas polisi.

Setidaknya ada tujuh pertandingan bola yang akan digelar di Rio. Sejak Februari 2014, lima polisi tewas akibat bentrok dengan gangster di Rio. Terakhir, seorang perwira polisi ditembak di tenggorokannya karena berkelahi dengan dua pemuda anggota gangster akhir pekan lalu.

Kamis lalu, tiga pos polisi dibakar berikut dua mobil polisi, dan beberapa unit lainnya sebatas diserang. Pemimpin politik di Rio mengatakan serangan gangster itu begitu terkoordinasi.

"Jelas bahwa penjahat ingin melemahkan kebijakan pengamanan kami dan ingin menaruh citra kriminal pada kota ini. Negara tidak akan mundur, masyarakat bisa simpan janji kami bahwa kami akan mengambil tindakan tegas," ujar Cabral, dilansir dari the Guardian, Selasa (25/3).

Cabral rencananya akan bertemu dengan Presiden Brasil Dilma Rousseff pada Jumat pekan ini. Ketegangan di Rio meningkat seiring dengan penyelenggaraan Piala Dunia 2014. Jutaan fans berharap pihak berwenang akan menjamin keamanan di negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement