Ahad 23 Mar 2014 14:08 WIB

PPI Dunia Berbagi Untuk Korban Bencana Gunung Sinabung

Bantuan PPI untuk korban Sinabung
Foto: Istimewa
Bantuan PPI untuk korban Sinabung

REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) sedunia telah dan sedang melakukan penggalangan bantuan untuk korban bencana erupsi Gunung Sinabung. Jumat (21/3) lalu, Direktur Lembaga Sosial PPI Dunia, Muhammad Dhiya, Direktur Lembaga Pers PPI Dunia, Mustaqim Effendi,  crew media pers PPI Dunia Nurul Chasanah, beserta relawan Kabanjahe datang ke tujuh  lokasi posko bencana erupsi Gunung Sinabung.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah menyalurkan bantuan berupa sandang yang diberikan pada tujuh posko, diantaranya : posko mesjid agung jl mariam ginting, posko Lap Futsal, posko Gereja Advent, posko Islamic Center, posko GBKP (Gereja Batak Karo Protestan), posko GBKP cabang, posko GPDI dan perbaikan seng untuk di Desa Namanteran.

Bantuan yang diberikan merupakan kontribusi dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) negara. diantaranya PPI Tunisia, PPMI Sudan, PPI Turki, PPI Maroko, PPI Rusia / PERMIRA, dan PPI Australia. Dalam siaran pernya yang diterima ROL, Ahad  (23/3), bantuan yang lain akan menyusul dari PPI negara di seluruh Dunia.

Menurut Muhammad Dhiya, kondisi korban Sinabung harus mendapat perhatian yang serius. Sampai hari ini para korban bencana masih berada di pengungsian. Sekitar 15 ribu jiwa masih berada di 32 titik pengungsian. Untuk masyarakat yang berada dibawah radius 3 K.M. sangat memerlukan relokasi. Karena sampai hari ini belum ada kejelasan tentang relokasi mereka.

Perlu diketahui, bencana erupsi Gunung Sinabung dimulai sejak September 2013 dan sampai hari ini masih berstatus level empat (awas). Lembaga sosial PPI Dunia mengimbau partisipasi seluruh element masyarakat Indonesia baik dalam dan luar negeri untuk peduli terhadap kondisi bencana Indonesia. Lembaga sosial PPI Dunia akan terus menjalankan peran dan fungsinya untuk peduli terhadap permasalahan kemanusiaan dan salah satunya adalah bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement