Senin 17 Mar 2014 07:04 WIB

Konsumsi Protein Hewani Cegah Penurunan Fungsional Pada Lansia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Menu lansia
Foto: diet.ygoy.com
Menu lansia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas medis telah mempresentasikan pro dan kontra dari diet tinggi protein hewani akhir-akhir ini. 

Namun sekarang, peneliti dalam Journal of American Geriatrics Society menyarankan pria lebih tua untuk mengonsumsi protein hewani, karena bisa membantu mereka mencegah penurunan fungsional pada tingkat fisik, psikologis, dan sosial. Alhasil, mereka bisa hidup sehat dan panjang umur.

Dilansir dari Medical News Today, penuaan dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap protein. Itu berarti, jika orang yang lebih tua justru mengurangi konsumsi proteinnya, maka wajar jika angka harapan hidup di negara-negara tertentu mengalami penurunan fungsional signifikan, termasuk memburuknya kemampuan kognitif dan kapasitas untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

Selain dari dampak emosional ini, peneliti mengatakan penurunan fungsional juga bisa memengaruhi perekonomian negara-negara tersebut. 

Peneliti dari Utsugi of the National Institute of Health and Nutrition di Jepang, Megumi Tsubota melihat asupan protein bisa memengaruhi kemampuan fungsional dari pria dan wanita lanjut usia.

Peneliti menggunakan sampel 1.007 penduduk lansia yang tinggal di Jepang dengan usia rata-rata 67,4 tahun. Mereka diminta mengisi kuisioner makanan diawal studi dan kemudian diminta mengisi kembali tujuh tahun kemudian.

Peneliti kemudian melakukan tes kapasitas fungsional tingkat tinggi, termasuk kehidupan sosial dan intelektualitasnya, serta tes yang berhubungan dengan aktivitas hidup sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan pria lansia yang rajin mengonsumsi protein hewani memiliki 39 persen risiko penurunan fungsional dibandingkan mereka yang tidak rajin mengonsumsi.

"Mengidentifikasi faktor gizi berkontribusi pada kapasitas fungsional tingkat tinggi. Penelitianini penting untuk mencegah memburuknya kualitas hidup kita dimasa depan," ujar Megumi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement