Ahad 09 Mar 2014 07:00 WIB

Duh! Minuman Berenergi Ternyata Berbahaya Bagi Remaja

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Minuman Berenergi
Foto: Drgangemi.com
Minuman Berenergi

REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Sebuah penelitian terbaru mengenai Minuman Berenergi oleh Peneliti di Universitas Waterloo dan Universitas Dalhouse baru-baru ini mengungkapkan konsumsi minuman berenergi di atas batas kewajaran memungkinkan penurunan kesehatan mental pada remaja. Penelitian ini diterbitkan sebuah jurnal penelitian Preventive Medicine.

Dilansir dari Science20.com, Sabtu (8/3), penelitian itu menemukan para remaja yang mengonsumsi minuman berenergi rentan terkena depresi, karena kondisi jiwa yang masih labil. Dan kecenderungan mereka, peneliti menilai akan memudahkan remaja memilih mengonsumsi alkohol atau lebih parah menggunakan obat-obatan terlarang.

"Walau butuh penjelasan lebih lanjut, tapi ada tren asosiasi ini dimana tingginya tingkat konsumsi di kalangan remaja. Karena minuman ini menarik bagi kalangan muda karena manfaat sementara yang ditimbulkannya, seperti peningkatan kewaspadaan, meningkatkan suasana hati, rasa peningkatan energi mental dan fisik," papar Sunday Azagba, Peneliti di Pusat Kependudukan dan Dampak Kesehatan di Universitas Waterloo.

Ia mengungkapkan, dari 8.210 siswa SMA di Amerika Serikat yang disurvei, hampir dua per tiga diantara mereka pernah mengonsumsi minuman berenergi ini dalam setahun.  Dimana lebih dari 20 persen mereka mengonsumsi sekali atau lebih setiap bulan. "Remaja mungkin lebih banyak mengonsumsi minuman energi daripada mereka yang lebih tua. Ini karena iklan pemasaran dirancang untuk menarik generasi muda dan remaja mengonsumsi minuman ini," kata Azagba.

Menurut dia,  Ini kombinasi yang berbahaya, terutama bagi mereka yang telah memiliki risiko penyalahgunaan obat-obatan dan zat berbahaya. Ia menambahkan minuman berenergi telah dikaitkan dengan sejumlah efek kesehatan negatif, termasuk gejala kardiovaskular, gangguan tidur dan gugup dan mual. Ini karena efek samping yang disebabkan oleh konsentrasi tinggi minuman kafein itu.

"Mengingat dampak negatif dari konsumsi kafein yang berlebihan seperti dalam minuman energi berdampak perilaku negatif lainnya pada remaja," kata Azagba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement