Rabu 19 Feb 2014 16:59 WIB

GP Ansor Berharap Pemilu di Aceh Tanpa Teror

GP Ansor
Foto: Antara
GP Ansor

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gerakan Pemuda Ansor berharap pelaksanaan pemilu 2014 di Aceh berlangsung tanpa teror dan intimidasi. Sehingga, dapat memastikan  pesta politik lima tahunan di provinsi itu berjalan demokratis.

"Kami berharap seluruh elemen masyarakat dan partai politik agar ambil bagian untuk menjamin keberlangsungan pemilu 2014, khususnya di Aceh tanpa teror dan intimidasi," kata Ketua GP Ansor Aceh Samsul B Ibrahim di Banda Aceh, Rabu (19/2).

Menurutnya, pemilu akan berjalan dengan baik jika partai politik, caleg, serta pendukungnya dapat memahami esensi pemilu damai dan cerdas.

Samsul menyatakan prihatin suhu politik di Aceh yang mulai memanas. Terutama setelah kasus penembakan posko Partai Nasdem yang dilakukan pria bersenjata tak dikenal di wilayah Aceh Utara.

"Itu kriminal yang tidak kita harapkan terjadi lagi di Aceh. Apalagi adanya penggunaan senjata api ilegal. Sehingga mengganggu ketertiban dan ketenangan serta perdamaian yang telah terjalin di daerah ini," tambahnya.

Samsul pun meminta masyarakat Aceh tidak terpancing dengan serangkaian kekerasan berbau politik yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Namun ia mengajak elemen masyarakat agar memberikan kepercayaan dan dukungan penuh kepada kepolisian untuk membongkar kasus kriminal bersenjata jelang pemilu 2014 di Aceh.

"Jangan sampai juga kita diadu domba oleh pihak-pihak tertentu sehingga memunculkan konflik baru. Sudah cukup kita menderita dengan konflik masa lalu," katanya.

Namun, ia menilai, kepolisian kewalahan menghadapi berbagai kasus kriminal yang terjadi di Aceh.

"Mungkin salah satu penyebab lambannya penyelesaian kasus itu karena minimnya personil polisi di Aceh. Kekurangan personil itu juga dikarenakan terikat dengan perjanjian damai di Helsinki yang membatasi jumlah polisi di Aceh," paparnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement