Senin 17 Feb 2014 10:13 WIB

Bayi Menangis? Gendonglah Sambil Berjalan

Menggendong anak sambil berjalan lebih efektif ketimbang sekadar mengayun-ayun anak.
Foto: Septianda Perdana/Antara
Menggendong anak sambil berjalan lebih efektif ketimbang sekadar mengayun-ayun anak.

REPUBLIKA.CO.ID, Studi di Jepang menguatkan bukti kalau insting ibu umumnya benar. Saat anak sedang rewel, langkah terbaik adalah dengan menggendong anak untuk menenangkannya. Langkah ini pun dinilai studi tersebut baik bagi anak dan ibu.

Ketika ibu yang diteliti menggendong bayinya saat berjalan, anak terlihat lebih relaks dan berhenti menangis atau menggeliat. Detak jantung bayi kemudian mulai berdegup perlahan, bukti bahwa bayi merasa tenang.

''Anak menjadi tenang dan relaks ketika digendong ibunya,'' ujar peneliti Dr Kumi Kuroda, yang meneliti perilaku sosial di Riken Brain Science Insitute, Saitama, Jepang. Studi ini diobservasi memiliki respons yang sama seperti pada bayi tikus.

Peneliti memonitor respons 12 anak usia 1-6 bulan. Mereka ingin mengetahui cara paling efektif bagi ibu untuk menenangkan bayinya dalam periode waktu 30 detik. Caranya ternyata mudah. Cukup gendong anak sembari berjalan-jalan.

Bayi muda yang digendong oleh ibunya yang berjalan ternyata berada dalam kondisi paling relaks dan tenang, dibandingkan anak yang digendong ibunya namun sambil terduduk. Ketika ibu berdiri dan mulai berjalan sambil menggendong, peneliti menemukan perbedaan otomatis dalam perilaku anak.

Kuroda mengatakan, ia terkejut akan kekuatan menenangkan dari menggendong dan berjalan. Dalam penelitian yang dilakukan ke manusia dan tikus, ia terperanjat pada seberapa cepat detak jantung menjadi perlahan dan kaitannya dengan seberapa cepat ibu mulai berdiri dan berjalan sambil menggendong. Tikus bedanya digendong ibunya dengan cara menggigit anak di lehernya.

Menurut peneliti, berjalan sambil digendong mungkin lebih efektif ketimbang menenangkan anak dalam gerakan beritme. Seperti mengayun-ayunkannya.

Namun, ketika alasan anak menangis mulai muncul, seperti lapar atau rasa sakit, anak umumnya menangis lagi ketika berhenti digendong. Kuroda merekomendasikan ketika bayi mulai menangis, orang tua memanfaatkan masa singkat saat anak tenang untuk mencari tahu penyebab tangisnya.

 Menurutnya, menggendong tidak akan secara total menghentikan tangis. Tetapi bisa mencegah orang tua frustrasi akibat anak yang menangis.

 

 

sumber : NBC News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement