Kamis 13 Feb 2014 09:44 WIB

Rata-Rata Orang Indonesia Belum Menyiapkan Dana Pensiunnya

Perencanaan dana pensiun yang kurang matang membuat masa kerja diprediksi jadi lebih lanjang demi memenuhi kebutuhan hidup di masa datang.
Foto: seniornet.com
Perencanaan dana pensiun yang kurang matang membuat masa kerja diprediksi jadi lebih lanjang demi memenuhi kebutuhan hidup di masa datang.

REPUBLIKA.CO.ID, Sudah mulai menyisihkan pendapatan untuk dikumpulkan sebagai dana pensiun? Sejumlah perencana keuangan kerap mengatakan setidaknya 10 persen dari gaji harus disisihkan untuk ditabung dan atau diinvestasikan bagi kebutuhan masa datang.

Namun, perencanaan yang buruk menjadi penyebab mungkin tidak terpenuhinya kebutuhan masa yang akan datang. Dalam survei yang dilakukan perusahaan keuangan, Manulife, diketahui bahwa sudah banyak orang yang memperkirakan akan memiliki masa pensiun yang diinginkan. Sudah mulai menyisihkan pendapatan untuk dikumpulkan sebagai dana pensiun? Sejumlah perencana keuangan kerap mengatakan setidaknya 10 persen dari gaji harus disisihkan untuk ditabung dan atau diinvestasikan bagi kebutuhan masa datang.

 

Tapi kenyataannya lebih dari setengah orang yang disurvei Manulife belum memulai perencanaan dana pensiun mereka. Bahkan, 1 dari 5 orang mengatakan tidak memiliki niat mulai merencanakan dana pensiun mereka.

 Kurangnya perencanaan bisa mengakibatkan konsekuensi serius. Survei Manulife tersebut bernama Manulife Investor Sentiment Index. Responden diambil dari sejumlah kota yaitu di Hongkong, Cina, Taiwan, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia metodenya adalah wawancara tatap muka langsung.

Mereka yang disurvei mengatakan akan bergantung pada tabungan masa pensiun selama 16 tahun. Itu berdasarkan perkiraan pensiun di usia 61 tahun dan harapan hidup hingga usia 77 tahun. Namun, berdasarkan asumsi pengeluaran selama masa pensiun, estimasi tabungan mereka hanya akan mencukupi rata-rata sampai 9 tahun, sehingga ada kesenjangan 7 tahun.

“Dari segi prioritas tabungan, perencanaan masa pensiun menempati urutan ketiga setelah membayar pendidikan anak-anak mereka dan memulai bisnis sendiri, '' kata Nur Hasan Kurniawan, chief of employee benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Nur Hasan kemudian menyimpulkan dari hasil survei. Menurutnya, selain orang Indonesia kurang merencanakan masa pensiunnya, secara umum  orang Indonesia merasa bahwa pilihan investasi yang tersedia masih kurang.

Karena itu mereka mengatasinya dengan cara yang mereka pandang paling tepat. Yaitu, dengan menginvestasikan pada pendidikan anak-anak mereka dan bisnis mereka sendiri. Padahal dua cara tersebut dipandang tak selalu berhasil mengumpulkan dana tetap untuk digunakan sebagai uang pensiun nanti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement