Ahad 02 Feb 2014 16:53 WIB

'Manipulasi dan Jual Beli Suara, Mungkin Sedikit Terjadi'

Pemilu 2014
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, KPU TANJUNGPINANG: SEDIKIT KEMUNGKINAN TERJADI MANIPULASI SUARA

TANJUNGPINANG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, berpendapat sedikit kemungkinan terjadi manipulasi dan jual beli suara Pemilu 2014, sebab pengawasan berlapis-lapis dilakukan penyelenggara, relawan dan para peserta.

"Dengan pengawasan yang berlapis-lapis seperti ini, bagaimana mungkin bisa terjadi permainan kotor pada hari pemungutan suara. Kalau masih terjadi, orang yang melakukan hal itu terlalu nekat," kata Ketua KPU Tanjungpinang Robby Patria, Ahad (2/2).

Ia mengemukakan, setiap tempat pemungutan suara (TPS) terdapat relawan pengawas Pemilu 2014 yang dibentuk Panwaslu Tanjungpinang, saksi partai, serta relawan partai dan caleg. Selain itu, proses pemungutan, penghitungan hingga rekapitulasi suara di TPS, petugas pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan kecamatan (PPK) diawasi oleh saksi dan relawan peserta pemilu, serta masyarakat umum.

"Bahkan setiap TPS dikawal oleh anggota polisi. Dengan pengawasan yang super ketat itu, rasanya tidak memungkinkan bagi caleg maupun petugas di TPS, PPS dan PPK untuk bermain curang," ujarnya.

Robby berharap seluruh pengurus partai politik dan caleg memberi pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Caleg harus dapat menunjukan sikap yang baik kepada masyarakat, tidak melakukan kampanye negatif dan menggunakan cara-cara yang tidak baik untuk mendapatkan suara yang signifikan.

"Peserta pemilu harus bersikap kesatria, tidak menggunakan cara-cara yang melanggar ketentuan untuk meraup suara yang banyak. Caleg yang mencuri atau ikut serta dalam memanipulasi suara dapat dipidana," katanya mengungkapkan.

Caleg yang bersaing pada Pemilu 2014 harus siap menang dan kalah. Setiap caleg dari 12 partai politik memiliki peluang untuk menang, meski jumlah kursi yang diperebutkan hanya 30 .

"Jangan pula depresi jika kalah. Kalau hal itu terjadi, kan rugi dua kali, sudah kalah, depresi pula, Hal-hal seperti ini yang sebenarnya tidak perlu terjadi," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement