Kamis 16 Jan 2014 09:31 WIB

Keuangan Keluarga Anda Berantakan? Ini 5 Solusinya

Rep: Desy Susilawati/ Red: Endah Hapsari
Rencanakan keuangan keluarga sejak dini/ilustrasi
Foto: bankonyourself.com
Rencanakan keuangan keluarga sejak dini/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Tahun baru banyak diarti kan sebagai lembaran baru. Salah satu lembaran baru yang penting dimiliki ada lah perbaikan di bidang keuangan pribadi. Siapa sih yang tahun lalu penuh utang, ingin kembali mengulangi kesalahan yang sama di tahun berikutnya?

Perencana keuangan Safir Senduk mengatakan, ada lima hal yang harus dilakukan tahun depan agar keuangan Anda bisa lebih baik dari tahun ini. Pertama, tentukan sumber penghasilan. Artinya, evaluasi kembali apa yang dilakukan untuk bisa mendapatkan penghasilan tersebut.

“Kalau Anda saat ini menjadi karyawan, apakah perlu membuka usaha sendiri tahun ini atau sebaliknya,” ucapnya. Ada banyak faktor yang bisa dipertimbangkan, misalnya, kenyamanan dan lingkungan kerja, besar penghasilan, hingga pada kemungkinan kenaikan penghasilan itu di masa datang.

Kedua membuat aset produktif. Jika biasanya seseorang bekerja hanya untuk mencari uang, sekarang waktunya bekerja untuk membuat aset produktif agar bisa memberikan penghasilan. Safir mencontohkan, salah satu aset produktif adalah deposito. Contoh lainnya adalah memiliki rumah kedua dan menyewakannya. Atau, membeli surat utang berupa Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia (ORI) karena memberikan kupon bunga setiap bulannya.

Ketiga, seseorang harus berhati-hati terhadap tawaran barang konsumtif. Safir mengaku heran terhadap orang-orang yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan diskon besar pada barang konsumtif yang ingin mereka punyai.

“Sebenarnya, acara-acara diskon tidak salah, tapi beberapa dari acara-acara diskon tersebut sering merepotkan kalau Anda ikuti,” kata Safir. Misalnya, acara diskon yang membuat masyarakat harus rebutan barang dengan pengunjung lain, antre hingga berjam-jam, bahkan ada yang terpaksa membeli barang yang sebenarnya jenis dan ukurannya tidak cocok, tetapi tetap dibeli hanya karena sedang diskon.

Hal keempat yang harus dilakukan, yaitu mulai investasi bulanan. Banyak orang menunggu mendapat uang besar terlebih dulu, seperti bonus, baru tergerak untuk menabung dan melakukan investasi. Menurutnya, ketimbang menunggu mendapatkan uang banyak, lebih baik mulai melakukan investasi secara bulanan meski dalam jumlah kecil.

Sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan untuk dimasukkan ke dalam produk-produk surat berharga, seperti tabungan berjangka di bank, reksa dana, unit link, atau emas. Dengan melakukan investasi bulanan, seseorang dapat membangun bukit investasi sedikit demi sedikit.

Hal kelima yang harus dilakukan agar keuangan menjadi lebih baik adalah selektif terhadap tawaran kredit. Ada berbagai macam bentuk kredit, salah satu yang paling sering ditawarkan adalah kredit tanpa agunan. “Usahakan memprioritaskan pengambilan kredit untuk hal-hal prioritas dan penting, seperti membuka usaha, beli rumah, atau beli kendaraan yang memang dipakai untuk kerja,” kata Safir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement