Jumat 03 Jan 2014 05:58 WIB
Laporan BPS

Impor Migas Melonjak 13,39 Persen

Ladang Migas
Ladang Migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Impor migas pada November 2013 mencapai 3,94 miliar dolar AS atau melonjak 13,39 persen dibandingkan Oktober yang tercatat 3,47 miliar dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (2/1), menjelaskan, impor migas selama Januari hingga November 2013 mengalami peningkatan 2,2 juta dolar AS dari 38,85 miliar dolar AS menjadi 41 miliar dolar atau terjadi kenaikan sebesar 5,19 persen.

“Peningkatan impor migas dipicu naiknya impor minyak mentah dan hasil minyak masing-masing sebesar 13,5 juta dolar AS dan 452,8 juta dolar,” kata Suryamin.

Peningkatan impor migas disebabkan naiknya nilai impor minyak mentah sebesar 2,4 miliar dolar AS atau 24,91 persen dari 10,01 miliar dolar menjadi 12,5 miliar dolar AS dibandingkan dengan periode yang sama 2012.

Sedangkan, impor hasil minyak dan gas mengalami penurunan masing-masing 187,9 juta dolar AS atau 0,72 persen dan 120,9 juta dolar atau sebesar 4,26 persen.

Sesungguhnya, nilai impor pada November 2013 sebesar 15,15 miliar dolar AS atau turun 525,1 juta dolar AS jika dibandingkan Oktober. Penurunan impor untuk periode tersebut dipicu penurunan impor nonmigas sebesar 990,1 juta dolar AS meskipun impor migas melonjak 465 juta dolar AS.

Selama 13 bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada Juli 2013 dengan nilai 4,1 miliar dolar AS dan yang terendah pada Mei 2013 sebesar 3,4 miliar dolar AS.

Secara total, nilai impor Januari hingga November 2013 mencapai 171,2 miliar dolar AS atau turun 4,9 miliar dolar AS dibandingkan dengan periode yang sama 2012. Penurunan tersebut dipicu turunnya impor nonmigas sebesar 7,1 miliar dolar AS atau 5,19 persen.

Saat menggelar konferensi pers akhir tahun 2013, Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Johanes Widjonarko mengatakan, SKK Migas menargetkan produksi minyak mentah mencapai 805 ribu barel per hari (bph). Angka itu lebih rendah dari target 870 ribu bph pada APBN 2014.

“Saya sendiri optimistis bisa menambah hingga 25 ribu bph sehingga total bisa mencapai 830 ribu bph,” kata Widjonarko.

Menurut Widjonarko, produksi minyak mentah bisa terus bertambah. Apalagi, kalau Blok Cepu sudah berproduksi. Karenanya, SKK Migas terus mengawasi secara saksama kemajuan proyek Blok Cepu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, produksi Blok Cepu akan molor. “Tadinya direncanakan Juli, namun baru bisa November 2014,” ujarnya. Menurut Jero, dengan berproduksinya Cepu, total produksi minyak bisa mencapai satu juta bph. Rinciannya, produksi 840 ribu bph ditambah Cepu 165 ribu bph.

Widjonarko melanjutkan, SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sebenarnya telah melakukan beberapa upaya dalam rangka optimasi pencapaian target produksi 2013.

Di antara upaya tersebut, yakni melakukan pengeboran pengembangan, work over, dan well service yang menghasilkan tambahan produksi sebesar 93.900 bopd (barrels oil per day) dan mengurangi frekuensi unplanned shutdown dengan optimasi kegiatan maintenance fasilitas yang berkontribusi pada produksi sebesar 8.600 bopd.

Untuk pengeboran eksploitasi, industri hulu migas di dalam revisi rencana kerja dan anggaran mentargetkan 1.107 sumur pengembangan, 953 sumur workover, dan 29.642 well services. Dari target tersebut, realisasinya adalah 980 sumur pengembangan, 779 sumur workover, dan 26.749 well services.

Sedangkan, untuk pengeboran eksplorasi, realisasinya sebanyak 91 sumur dari target 121 sumur. Kendala yang dihadapi, antara lain, pembebasan izin lahan, proses pengadaan, jadwal rig, persiapan lokasi, dan evaluasi subsurface.

Untuk kegiatan seismik, industri hulu migas menargetkan survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 15.647 kilometer dan survei seismik tiga dimensi seluas 22.576 kilometer persegi. Dari target ini, realisasinya 11.949 km atau 76 persen untuk seismik 2D dan 14.177 km persegi atau 63 persen untuk seismik 3D.

Meskipun terjadi beberapa dinamika di industri hulu migas pada 2013, angka investasi menunjukkan peningkatan. Outlook investasi sampai akhir 2013 sekitar 19,342 miliar dolar AS atau meningkat sekitar 17 persen dibandingkan investasi tahun lalu yang 16,543 miliar dolar AS. “Investasi memang mengalami peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir,” ujar Widjonarko. n antara ed: eh ismail

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement