Senin 16 Dec 2013 15:13 WIB

Anak Anda Malas Menulis? Coba Kiat Ini

Anak menulis
Foto: homeschooling-ideas.com
Anak menulis

REPUBLIKA.CO.ID, Bila tulisan anak tak terbaca, anak malas menulis, bahkan untuk menuliskan jawaban pada ulangan sekalipun, apa yang bisa Anda lakukan? Ada tiga tahap, menurut Dra Psi Sandra Talogo MSc, yang harus dilakukan orang tua. 

Pertama, orang tua harus mencatat sedetail mungkin masalah yang terjadi pada anak, kedua, berkomunikasi dengan guru sekolah apakah anak mengalami masalah yang sama di kelasnya. Jika ternyata memang ada persoalan pula, tahap berikutnya adalah berkonsultasi dengan pihak ketiga dalam hal ini psikolog maupun terapis.

Penerapan metode terapi okupasi juga dapat dilakukan. Terapi ini, jelas psikolog klinis ini, bertujuan melatih motorik halus pada anak yang dibutuhkan untuk keterampilan menulisnya. Pada prinsipnya, metode ini mendasarkan pada tahapan proses belajar anak. Nah, dengan demikian titik berat assesment-nya nanti ialah untuk melihat kemampuan stimulus anak setara dengan usia berapa.

''Ada kasus seorang siswa SMP ternyata dia tidak bisa menulis lantaran kemampuannya masih seperti anak usia SD, sebaliknya ada anak yang memiliki kemampuan setara anak yang usianya lebih tua dua tahun,'' paparnya lagi. 

Dengan melihat hasil ini maka upaya terapi dapat dijalankan secara lebih terprogram. Biasanya disarankan membuat semacam individual education program. Pihak sekolah akan dilibatkan karena di sanalah anak lebih banyak menghabiskan waktu belajar.

Berikutnya, tentukan apa kelebihan dan kekurangan anak dalam belajar sehingga kelebihan itu akan lebih banyak distimulasi guna mendorong kemampuan menulis anak. Selanjutnya lakukan evaluasi secara teratur bersama-sama antara orang tua, guru dan profesional.

Khusus kepada orang tua, ada beberapa hal perlu diperhatikan ketika menemukan anaknya mengalami masalah serupa. Pertama, perbanyak frekuensi komunikasi dengan guru di sekolah, kedua, jangan marahi anak jika punya problem seperti ini, justru harus berikan empati kepadnya, ketiga, lakukan observasi dan lihat kelebihan dan kelemahan anak dalam belajar, keempat, hargai keberhasilan yang dicapai anak untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement