Kamis 07 Nov 2013 12:50 WIB
Perilaku Istri Pejabat

Istri Pejabat yang Memilih Jualan di Kantin

Istri Wakil Walikota Malang, Endang Taaqiyati di kantinny
Foto: Republika/RR Laeny Sulistyawati
Istri Wakil Walikota Malang, Endang Taaqiyati di kantinny

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Rr Laeny Sulistyawati

 

Deretan meja dan kursi panjang berwarna kuning tampak ramai dengan para mahasiswi yang membeli makanan dan minuman di salah satu sudut stan kantin Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki). Mereka berebut memesan makanan dan minuman kepada penjual.

Seorang perempuan yang memakai pakaian warna cokelat bergaris putih dan kerudung abu-abu tampak ikut melayani pembeli. Dia terlihat menebar senyuman dan bertukar candaan dengan para mahasiswa. “Ayo mbak, silakan ambil sendiri makanannya. Kalau minuman kami yang melayani,” kata perempuan itu, Rabu (6/11) siang.

Perempuan itu bernama Endang Taqiyati (48 tahun). Endang, begitu orang-orang sekitar memanggil perempuan yang pemilik stan kantin itu.  Endang sebenarnya tidak perlu bekerja keras untuk melayani para pembeli di kantin itu. Jabatan suami Endang, Sutiaji, memungkinkan perempuan ini bisa hidup dengan layak tanpa harus mengeluarkan keringat. Pada September lalu, Sutiaji dilantik menjadi wakil wali kota Malang. Dia akan menjabat hingga 2018.

Alih-alih berada di ruangan dan mobil yang dilengkapi pendingin, Endang memilih mengelap peluh sembari membantu lima pegawainya di kantin. Dia lebih suka mondar-mandir memenuhi pesanan, membungkus makanan, dan bercengkerama dengan para pembelinya. Mahasiswa yang menjadi pelanggannya terlihat akrab bercanda dengan Endang. Bahkan, ada beberapa mahasiswi yang datang kemudian mencium tangan Endang, seperti antara ibu dan anak.

Endang menceritakan, dia berjualan di kantin UIN Maliki sejak Agustus 2007. Kala itu, Sutiaji bahkan belum menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang. Sutiaji masih sibuk dengan usaha percetakan kertas.

Endang memutuskan berjualan setelah mendengar UIN Maliki membuka pendaftaran stan di kantin.

“Saat itu stan tinggal satu tempat. Eh kok ternyata saya yang dapat menyewa stan ini,” kata dia. Di stan itu, perempuan asal Pasuruan, Jawa Timur, tersebut menjual nasi dengan berbagai lauk dan sayur, di antaranya tongkol, telur puyuh, sayur sop, dan sayur bayam. Dia juga menjual berbagai jenis minuman.

Informasi lengkap berita di atas serta berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement