Jumat 18 Oct 2013 09:04 WIB

Cantiknya Koleksi Busana Tenun Ikat

Koleksi busana Didiet Maulana
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Koleksi busana Didiet Maulana

REPUBLIKA.CO.ID, Entah mengapa, tenun ikat membuat Didiet Maulana begitu terpikat. Kain tradisional yang hampir menyebar di seluruh Indonesia ini memiliki nilai kuat. Tidak hanya sebagai barang dagang, tetapi juga nilai budaya. Seolah mengandung makna tersirat di dalam motifnya. “Ini menjadi barang seni bernilai tinggi,” kata Didiet. Desainer yang juga arsitek ini menjadikan tenun ikat barang berharga milik bangsa.

Potensi tenun ikat tak berbeda dengan batik. Mendesain tenun pun tak sulit. Hanya diperlukan ide brilian dan keberanian mencoba gaya baru. Tekstur kainnya yang tak biasa bukan permasalahan besar. Buktinya, Didiet mampu membuat busana ringan dan sederhana dari tenun ikat. Semua bisa asalkan memiliki keberanian seiring kemampuan.

Sejak 2011 lalu, desainer berusia 32 tahun ini mantap mengeluarkan label Ikat Indonesia by Didiet Maulana. Spontan reaksi pasar mode terkejut dengan karyanya. Tenun ikat ibarat kain adat untuk acara formal dan kebudayaan. Desainer bertangan dingin ini justru menepis pandangan tersebut. Kain daerah ini juga mampu menyaingin material lain untuk penampilan. Bahkan, membuat sang pemakainya tampil beda.

Konsistensinya bermain dengan tenun ikat juga memberikannya peluang tampil mendunia. Beberapa waktu lalu, Kedutaan Besar India untuk Indonesia memberikan kepercayaan untuknya mendesain tenun ikat India. Karyanya selama dua tahun terakhir membuat negara dengan kekhasan film Bollywood tersebut melirik kagum. Meski berbahan dasar tenun ikat, konsep busana tetap khas India dengan aksen tumpuk dan berselendang.

Tak hanya itu penghargaan bagi dirinya. Akhir bulan September kemarin, dia juga dipercaya merancang busana untuk APEC 2013. Pria yang pernah bekerja di MTV ini mengaku bangga dengan pekerjaannya saat ini. Sejauh apa dia ingin terus mengembangkan tenun ikat? “Selamanya, saya sudah jatuh hati sepenuhnya pada tenun ikat,” ungkap Didiet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement