REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah provinsi DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dalam pengelolaan air untuk mengatasi penurunan tanah yang menyebabkan Jakarta berada di bawah permukaan laut.
Kesepakatan bersama itu ditandatangani oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Joko Widodo dan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Pratikno di Balairung, Balaikota Pemprov DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mengatasi ancaman penurunan tanah dan penanganan banjir yang dialami Jakarta.
"Penanganan banjir ini berbeda dengan Mou yang diteken bersama Wali Kota Rotterdam, Belanda karena ini spesialis injeksi air ke tanah supaya tanah enggak turun ke bawah," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM, Prof Pratikno mengatakan setiap tahun Jakarta mengalami penurunan tanah sehingga banjir semakin parah menggenangi DKI. "Solusi dari penurunan tanah ini adalah dengan penyuntikan air ke dalam tanah agar tanah tidak turun," ujar dia.
Ia mengatakan penurunan tanah tersebut tidak bisa diselesaikan hanya dengan membangun sumur resapan, melainkan mengumpulkan air hingga kedalaman 250 meter di bawah tanah.
"Sehingga ini akan terkoneksi antar daerah yang mngalami penurunan tanah," ujar Pratikno.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan, Jonathan Pasodung mengatakan pelaksanaan injeksi air ke dalam tanah akan diprioritaskan di lahan terbuka.
"Menurut saya, mungkin prioritas pada ruang-ruang terbuka, tapi nanti kita lihat yang paling idealnya dimana," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
