Jumat 20 Sep 2013 05:17 WIB
Kuis Ramadhan

Hadiah Kuis Ramadhan Republika Diserahkan

Ikhwanul Kiram Mashuri
Foto: ROL
Ikhwanul Kiram Mashuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemenang Kuis Rezeki Ramadhan 1434 H Republika akhirnya membawa pulang hadiah mereka, Kamis (19/9). Dalam perayaan sederhana bertajuk “Penyerahan Hadiah Kuis Rezeki Ramadhan” itu digelar di Konsuler Agama Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Jalan Banyumas, Jakarta Pusat.

Para pemenang membawa pulang berbagai hadiah, seperti sepeda, kulkas dua pintu, televisi 26 inci, smartphone, laptop, motor, dan tiket umrah gratis. Kabarnya, tiket umrah gratis ini juga bisa ditukar dengan jatah haji untuk keberangkatan tahun 2014.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa al-Mubarak mengapresiasi seluruh pihak yang ikut menfasilitasi terselenggaranya acara ini, yaitu koran Republika, yang telah menerbitkan kuis tersebut secara periodik selama Ramadhan.  “Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang. Dan, ingatlah tujuan diselenggarakan kuis ini agar kita lebih mengenal sirah nabawiyah (sejarah nabi) dan hal-hal yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW,” kata Mubarak dalam sambutannya.

Anggota Majelis Kajian Sirah Nabawiyah Arab Saudi Syekh Abdullah bin Saleh al-Rasyid mengatakan, acara ini terselenggara berkat dukungan seluruh pihak. Ide ini muncul dari Atase Agama Kedubes Arab Saudi Syekh Ibrahim Sulaiman al-Nughaimsy. “Saya hanyalah gerbong yang mengikuti lokomotif yang digagas beliau,” ujarnya.

Ia menjanjikan, untuk Ramadhan mendatang, acara lomba sirah nabawiyah ini akan kembali dilaksanakan. Demikian juga dengan format acara yang lebih meriah dan hadiah yang lebih besar.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar yang hadir dalam acara ini juga mengapresiasi Kedubes Arab Saudi yang telah banyak membantu berbagai kegiatan dakwah di Tanah Air. “Mustafa al-Mubarak adalah dubes yang paling aktif dan paling banyak membantu Indonesia. Kita perlu berterima kasih kepadanya,” kata dia.

Wamenag juga berpesan, selain mengingat dan bershalawat kepada Rasulullah SAW, umat Islam juga diharuskan untuk mengerti siapa Rasulullah SAW. Ada aspek rasional yang harus dipahami dari sirah nabawiyah tersebut. “Cara kita mencintai Rasulullah bukan hanya sebatas shalawat badar, melainkan juga dengan musabaqah sirah nabawiyah,” ujar rektor Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) itu.

Nasaruddin mengharapkan, ke depan tidak hanya Alquran yang dimusabaqahkan, tapi juga sirah nabawiyah. Ia juga akan mengusulkan musabaqah sirah nabawiyah dapat dimasukkan dalam salah satu kategori dalam musabaqah tilawatil Quran (MTQ). Harapannya, semoga tradisi baru ini bisa lebih disemarakkan di seantero nusantara.

Direktur Pemberitaan Republika Ikhwanul Kiram Mashuri mengatakan, Republika sudah sejak lama menjalin kerja sama dengan Arab Saudi dalam bidang sosial. Seperti pada Ramadhan lalu, kerja sama terjalin untuk memberikan santunan kepada ribuan yatim piatu, di samping penyelenggaraan kuis Ramadhan.

Tak ketinggalan, Kiram juga memaparkan perkembangan Republika yang saat ini tidak hanya sebatas koran, tapi juga sudah menjadi Republika Group. “Di dalamnya ada Republika Online (ROL) yang setiap hari dikunjungi tak kurang dari sejuta pengunjung. Ada juga Alif TV sebagai media visual,” jelas ustaz jebolan Universitas al-Azhar Kairo, Mesir, ini. n cr01 ed: chairul akhmad

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement