Rabu 18 Sep 2013 04:03 WIB

Waspadalah, Makin Banyak Anak Muda Alami Disfungsi Ereksi

Rep: Indah Wulandari/ Red: Endah Hapsari
Konsultasikan masalah disfungsi ereksi pada dokter/ilustrasi
Foto: webmd.boots.com
Konsultasikan masalah disfungsi ereksi pada dokter/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Disfungsi Ereksi (DE) atau kerap disebut impotensi nyatanya tidak selalu terkait usia produktif pria. Tekanan psikologis, gaya hidup, serta potensi penyakit degeneratif menjadi pencetus utamanya. “Kasus disfungsi ereksi yang pernah saya tangani juga terjadi pada umur 20 tahun. Sedangkan, sebanyak dua pertiga dari kasus disfungsi ereksi disebabkan oleh kelainan fisik,” papar urolog dari RS Asri Jakarta, dr Ponco Birowo SpU PhD.

Prinsipnya,  kata Ponco, penyakit yang mengganggu keharmonisan dengan istri ini pemicunya karena faktor psikogenik, neurogenik (kerusakan pembuluh darah dan saraf), serta pola gaya hidup yang menggangu fungsi organ tubuh. Asumsi yang menyebutkan bahwa pria yang telah berumur uzur semakin berpotensi besar mengalami impotensi kian bergeser.

 Pernyataan tersebut diperkuat fakta penelitian dari Boston, Amerika Serikat, bahwa hampir 39 persen pria dengan DE berusia 40-70 tahun memiliki tingkat keparahan sedang dan berat. Kemudian sebanyak 52 persen keparahannya ringan sampai berat. Kasus baru DE juga ditemui sebanyak 24 orang per 1.000 pria berusia di bawah 40 tahun. “Diperkirakan pada akhir  2025, sebanyak 322 juta laki-laki di dunia akan menderita disfungsi ereksi,” papar dokter ini.

 Estimasi penderita impotensi yang kian membesar didominasi faktor psikogenik maupun organik. Bagi pria muda yang mengalami gangguan ereksi, Ponco menyebut timbulnya karena kebiasaan menonton film porno hingga mengalami onani yang menyebabkan hormon testoteronnya makin berkurang akibat terlalu sering mengalami pengeluaran sperma tak terkendali. 

Gangguan impotensi lainnya ditimbulkan pria penderita diabetes mellitus, hiperlipidemia (kolesterol yang tinggi), gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi liver, hipertensi, stroke, hingga kelainan pada jantung (gagal jantung, penyakit jantung koroner). Proses penuaan yang juga menimbulkan gangguan hormonal (resistensi insulin) tak dipungkiri juga menjadi penyebabnya.

Trauma daerah panggul (saluran sistem reproduksi pria), seperti pascaoperasi prostat juga menjadi pemicu impotensi. Kebiasaan mengonsumsi alkohol, merokok, konsumsi obat penenang terus menerus dalam jangka waktu yang lama juga berpotensi menimbulkan gangguan ereksi pria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement