Selasa 30 Jul 2013 14:09 WIB

Sehatkah Anda? Coba Tes Ini

Menghitung tanggal menstruasi. Ilustrasi
Foto: .
Menghitung tanggal menstruasi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Kita bisa mengukur sejauh mana kondisi kesehatan kita. `'Cara instan ini tak hanya dapat menolong untuk mengetahui seberapa sehat kondisi badan kita, tapi juga mengontrol kebiasaan sehat kita,'' kata Nieca Goldberg MD, juru bicara American Heart Association dan penulis buku The Women's Healthy Heart Program (Ballantine Books, 2006)'. Coba ikuti tes berikut ini:

 

- Tes fleksibilitas

Lakukan tes peregangan ini: Berdiri, dan cobalah ambil posisi membungkuk, lantas raihlah jari-jari kaki. Jika tak mengalami kesulitan saat menjangkaunya, artinya kamu cukup fleksibel. Lakukan ini secara rutin, jika pada saat tes pertama kamu merasa sulit untuk merengkuhnya.

 

- Hitung pertambahan berat badan sejak SMA

Jika lebih dari 11 pon, maka mulailah pasang kuda-kuda. `'Riset menunjukkan seseorang berisiko terkena kanker jika memperoleh pertambahan lebih besar dari itu (11 pon),'' tutur Melanie Polk RD, konsultan nutrisi American Institute for Cancer Research (AICR).

Studi AICR memperlihatkan soal risiko bertambah berat badan. Wanita yang bertambah berat badan lebih dari 20 pon setelah umur 18 tahun, berisiko 40 persen lebih besar terkena kanker payudara ketimbang wanita yang kelebihan berat lima pon di usia remajanya.

 

- Lacak `lemak racun'

Tidur di lantai, lantas keraskan perut kamu. `'Jika tampak datar, itu bagus. Tapi kalau menggelambir, seperti orang hamil, kamu boleh jadi kebanyakan visceral fat. Saya menamainya kegemukan beracun (toxic fat),'' kata Pamela Peeke MD, guru besar obat-obatan di University of Maryland.

Disebut toxic fat sebab kegemukan ini dapat melipatgandakan risiko kanker, serangan jantung, diabetes. Studi dari Duke University menunjukkan wanita yang melakukan aktivitas keras (seperti jogging 32 km per minggu) kehilangan tujuh persen visceral fat setelah delapan bulan.

 

- Ukurlah pinggang kamu

Seharusnya tidak lebih dari 32 inci (sekitar 76 cm). Riset teranyar Medical College of Wisconsin menemukan semakin kecil ukuran pinggang seorang wanita, semakin kecil risiko terserang kanker. Wanita dengan 'apple-shaped' terindikasi memiliki kandungan kolesterol tinggi dalam darah. Mulailah diet yoghurt. Studi University of Tennessee menunjukkan seseorang yang gandrung yoghurt kehilangan 81 persen kegemukannya ketimbang yang menghindari yoghurt.

 

- Pantau siklus menstruasi 

Bukalah kembali kalender. Ingat-ingat kembali kapan tiga periode menstruasi terjadi. `'Periode menstruasi tidak seperti tagihan kartu kredit yang datang tepat waktu. Tapi siklus menstruasi normal biasanya saling berjarak 21 hingga 35 hari,'' terang Suzanne Trupin MD, pakar kesehatan genital University of Illinois.

 

- Hitung jumlah tahi lalat di tubuh

Kalau kamu punya lebih dari 50 tahi lalat (wow!), boleh jadi kamu berisiko terserang melanoma, sejenis kanker kulit yang mematikan. Debra Jaliman MD, spesialis kulit dari Mount Sinai School of Medicine menyarankan sebaiknya kita memeriksakan diri ke dermatologis, paling tidak sekali dalam setahun.

 

- Ukur suhu badan saat bangun tidur

Jika suhu badanmu lebih rendah dari 37 derajat celcius, itu mengndikasikan kondisi hipotiroid atau tiroid lemah. Jika ada gejala lain, seperti sembelit, kulit kering, mudah kedinginan, mudah capek, segera temui dokter kamu. Ukurlah tekanan darah untuk mengetahui kandungan tiroid. Tiroid lemah dapat memicu pertumbuhan berat badan, kendati kamu telah mati-matian melakukan diet.

 

- Perhatikan pernapasan

`'Kita didesain untuk bernapas lewat hidung. Sebaliknya, bernapas lewat mulut hanya terjadi sebagai respons atas stres,'' kata Christiane Northrup MD, pakar kesehatan dari Yarmouth, Maine. Saat bernapas lewat hidung, kamu merangsang aktifnya sejumlah syaraf, guna mereduksi stres, memperlambat detak jantung, dan membuat relaks peredaran darah. Jika sinus memblokade jalannya udara lewat hidung, segera temui dokter!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement