Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Ketua MPR Sukses Bawa Pelantikan Presiden Sebagai Pemersatu

Senin 21 Oct 2019 11:47 WIB

Red: Gita Amanda

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo saat acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo saat acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).

Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Artinya pelantikan jadi momentum bersatunya tokoh dan menyejukkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo dan Ma'ruf Amin telah resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Keduanya dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (20/10) lalu.

Direktur Riset Populi Center Usep S Ahyar  menilai, pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden hari ini berjalan lancar dan sukses. Ia mengatakan, MPR sebagai penyelenggara telah sukses menjadikan momentum pelantikan Kepala Negara sebagai pemersatu bangsa yang diwakili oleh para elit politik. 

"Artinya pelantikan itu jadi momentum bersatunya tokoh dan menyejukkan. Jadi nggak nyangka juga melihat pertarungannya yang begitu keras, tetapi kemudian happy ending," kata Usep kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/10), seperti dalam siaran pers.

Usep mengapresiasi pembawaan Ketua MPR  Bambang Soesatyo dalam acara tersebut. Menurutnya, politikus Partai Golkar itu tampak santai dan cukup menghibur para hadirin dengan beberapa pantun yang dibawakan dalam pidatonya. Ia berharap, kesuksesan dan kelancaran pelantikan Kepala Negara hari ini menjadi awal bagi pemerintah untuk memajukan Indonesia. 

"Sekali lagi, menarik saya kira Mas Bamsoet tampak santai, walaupun (acaranya) sempat molor tapi pembawaanya santai, banyak senyum, pantun, guyon juga," ujar Usep. 

Selain itu, ia juga mengapresiasi langkah konsololidasi yang dilakukan Bamsoet bersama Pimpinan MPR lainnya dalam menyambut momentum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Safari politik yang dilakukan MPR ke sejumlah tokoh, termasuk Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai mantan rival Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 dinilai sangat elegan. 

"Saya kira safari mengundang tokoh itu berhasil. Termasuk juga mengundang kepala negara. Banyak tokoh, hampir semua pemimpin kita yang hadir, para mantan wakil presiden, mantan presiden, itu hampir semuanya yang masih ada, itu semua hadir. Penyelenggaraanya juga bagus. Mungkin ini keberhasilan Mas Bamsoet, jadi sama dia selesai semua," tutur Usep. 

Lebih lanjut, Usep menilai sudah tepat Ketua MPR diberikan kepada Partai Golkar. Apa yang dilakukan Bamsoet sebelum dan saat pelaksaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, menurut dia, merupakan ciri khas dari politisi Partai Golkar. 

Menurutnya, Partai Golkar selama ini memang lebih jago berperan sebagai penengah bagi partai-partai lain yang berseteru. Hal itu ditunjukkan dalam beberapa kesempatan, di dalam sejarah perpolitikan Indonesia. 

"Partai Golkar ini memang mantap soal begini ini. Selalu kan, di Senayan itu, walaupun tidak mayoritas, Golkar secara opini, segala macam itu menguasai. Saya kan juga pernah di DPR, saya lihat Partai Golkar memang canggih cara berpolitiknya. Partai Golkar dalam konteks berpolitiknya profesional betul," katanya. 

"Itu juga kan yang diperankan Mas Bamsoet. Mas Bamsoet ini kader luar biasa di Golkar. Di samping itu, dia kan Dapil Jawa Tengah, Banyumas. Nah itu juga dengan gayanya yang penengah itu pantas Mas Bamsoet saya kira. Di Banyumas itu kan, kalau kita melihat sejarah tidak ada kerusuhan juga. Ini kan yang dimainkan politik tengah yang bisa merangkul banyak tokoh dan terbukti Pak Prabowo, Pak Sandi, kelihatan enjoy di situ," kata Usep. 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler