Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

MPR Ajak Generasi Muda Kritis Lewat Pekan Konstitusi

Rabu 28 Aug 2019 22:55 WIB

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Gita Amanda

Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba dalam gelaran Pekan Konstitusi, di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen RI, Jakarta, Rabu (28/8).

Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba dalam gelaran Pekan Konstitusi, di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen RI, Jakarta, Rabu (28/8).

Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
MPR membuka kesempatan bagi mahasiswa menyampaikan gagasan terkait sistem tata negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar Pekan Konstitusi yang diikuti lebih dari 100 mahasiswa dari 26 perguruan tinggi di Indonesia. Dengan diselenggarakannya Pekan Konstitusi, diharapkan generasi muda menjadi kritis terhadap sistem tata negara.

Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono mengatakan, pihaknya membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk menyampaikan gagasan terkait sistem tata negara lewat Pekan Konstitusi. Lewat ajang tersebut juga, MPR mendapat banyak masukan dari mahasiswa terkait tugas lembaganya.

Baca Juga

"Kami membuka ruang kesempatan seluas-luasnya kepada generasi muda untuk mendiskusikan, mendebatkan, disinilah ruang untuk memunculkan wacana-wacana dan ini tentu yang dipentingkan dan diperlukan oleh MPR," ujar Ma'ruf di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen RI, Jakarta, Rabu (28/8).

Perlombaan yang digelar dalam rangka memeriahkan pekan konstitusi tersebut dibagi dalam tiga kategori, yaitu final debat konstitusi, pembuatan draft akademik konstitusi (constitusional drafting), dan karya tulis ilmiah.

Pekan Konstitusi digelar oleh MPR sejak 24 hingga 30 Agustus 2019. Untuk pengumuman pemenang ketiga lomba tersebut digelar di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen RI, Jakarta, pada Rabu (28/8).

"Pekan konstitusi sudah berjalan tahun kelima, oleh karena itu debat semacam ini ke depan harapan kita akan diteruskan," ujar Ma'ruf.

Ke depannya, MPR berencana menggelar acara yang serupa dengan menargetkan segmen masyarakat yang lebih luas. Karena, pihaknya melihat minat masyarakat terhadap Pekan Konstitusi meningkat setiap tahunnya.

"Ini adalah satu program yang sangat bagus karena input dan aspirasi tidak hanya dari masyarakat yang melembaga, tetapi bisa dari generasi muda itu sendiri," katanya.

Generasi muda, Ma'ruf melanjutkan, sebagai bagian dari elemen bangsa tentu diharapkan oleh MPR bisa memberikan pemikiran yang kontributif, khususnya pemikiran-pemikiran terhadap tugas dan wewenang MPR.

Pada Pekan Konstitusi, Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil menjadi yang terbaik dalam Lomba Debat Konstitusi MPR tingkat nasional. Sementara, Universitas Andalas keluar sebagai juara kedua.

Sedangkan posisi ketiga ditempati Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan posisi keempat diraih Universitas Mulawarman Samarinda. Untuk kategori pembicara terbaik dalam Debat Konstitusi, direbut Raudhatul Jannah dari Universitas Syiah Kuala.

Pada acara yang sama, juga diumumkan pemenang untuk Lomba Academic Constitutional Drafting dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Sistem Ketatanegaraan. Untuk kategori naskah terbaik Academic Constitutional Drafting diraih Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Sementara, juara pertama Lomba Academic Constitutional Drafting direbut Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, juara kedua UGM, dan juara ketiga Universitas Indonesia (UI).

Untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah, juara pertama diraih Zico Leonard Djagardo Simanjuntak dan Marco Hardiyanto dari UI. Juara kedua Rima Lestari dan Nurafni Kusumawardhani Affandi dari Universitas Padjajaran (Undpad) Bandung. Juara ketiga disabet Safira Noor Ramadhanty dan Krisnamurti Ardianto Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler