Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Sesjen MPR: Media Sosial Harus Digunakan untuk Hal Produktif

Sabtu 10 Mar 2018 19:34 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda

Sesjen MPR RI Ma'ruf Cahyono.

Sesjen MPR RI Ma'ruf Cahyono.

Foto: MPR RI
Rakyat Indonesia harus memiliki dan menjaga ketahanan ideologi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ma'ruf Cahyono menegaskan bahwa rakyat Indonesia harus memiliki dan menjaga ketahanan ideologi. Jika bangsa Indonesia tidak memiliki itu, maka Indonesia yang mandiri yang berkepribadian Indonesia mustahil terwujud.

Hal tersebut dikatakannya, dihadapan ratusan petinggi dan anggota Generasi Muda FKPPI kota Bandung peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama MPR dan Pengurus Daerah X GM FKPPI Jawa Barat, di aula Manunggal, Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/3).

Hadir dalam acara tersebut, anggota MPR dari Kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD) perwakilan Jawa Barat Eni Sumarni Saptani, perwakilan Kodam III Siliwangi Letkol (Inf.) Harlan dan Sekjen GM FKPPI Jawa Barat Dadan Hendrayana.

Lebih jauh, Ma'ruf mengatakan bahwa generasi muda saat ini dan ke depan adalah harapan agar mampu memiliki, menjaga ketahanan ideologi tersebut. Ma'ruf mengingatkan bahwa kehidupan saat ini adalah domain kehidupan global, tidak bisa tidak, mau tidak mau, semua masuk dan ikut pusaran global tersebut tapi yang perlu dicamkan jangan lupakan jati diri bangsa.

Menurut Ma'ruf media sosial adalah salah satu domain global tersebut. Tidak ada yang bisa menolak kemajuan, karena itu bangsa Indonesia harus ikut mempelajari dan menggunakannya.

"Tapi penggunaannya harus tetap sesuai dan digunakan hanya untuk hal yang produktif. Jangan jadikan dan gunakan media sosial menjadi sesuatu yang kontraproduktif hanya karena kita tidak memiliki daya tahan," kata Sesjen MPR.

Ma'ruf menambahkan, jika bangsa ini sudah memiliki ketahanan ideologi, bangsa ini mesti juga memiliki daya saing. Jika generasi muda tidak menjadi generasi yang cerdas, bukan merupakan generasi yang optimis, dan tidak bersatu, bagaimana bangsa ini bisa bersaing dengan bangsa lain sedangkan masalah bangsa ini saja sudah banyak.

"Intinya, jadilah generasi muda yang memiliki ketahanan ideologi dan memiliki daya saing tinggi," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler