Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono mengatakan kegiatan itu dilakukan atas inisiatif unit poliklinik MPR. “Tugas poliklinik adalah memfasilitasi pegawai dan para anggota MPR dalam rangka pelayanan kesehatan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/7).

 

Menurut dia, donor darah merupakan kegiatan penting karena bertujuan membuat pegawai menjadi sehat. “Sebelum donor darah tentu diawali cek kesehatan,” kata dia.

 

Donor darah, kata Ma'ruf, tidak hanya sekadar memberi kesehatan bagi para pendonor namun di dalamnya juga terdapat aktivitas yang bersifat kemanusiaan. “Darah yang terkumpul akan dimanfaatkan oleh siapapun yang membutuhkan,” ujarnya.

 

Kegiatan yang diselenggarakan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) itu sudah dilakukan secara rutin setiap tahun. Dia berharap ke depannya dilakukan lebih dari sekali dalam setahun.

 

Donor darah yang dilakukan para pegawai menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjadi abdi negara yang hanya bekerja pada bidang tugasnya, namun juga peduli pada masalah sosial dan kemanusiaan. Ma'ruf mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan positif sehingga perlu diapresiasi. Oleh karena itu, menurut dia akan bagus apabila kegiatan itu tidak berhenti dan terus dilanjutkan.

 

Memang tidak ada kewajiban bagi para ASN mendonorkan darahnya, namun dia bersyukur karena banyaknya yang ikut berpartisipasi. “Artinya kesadaran sosial dan kemanusiaan pegawai MPR tinggi,” ujarnya.

 

Menurut dr Endang, sebenarnya ada 141 orang yang ingin mendonorkan darahnya. Namun setelah dicek kesehatannya, yang bisa mendonorkan darah hanya 93 orang. Mereka yang bisa mendonorkan darahnya yakni yang mempunyai kriteria Hemoglobin (Hb) dan tensi normal.  “Dan perempuan yang tidak haid,” ujarnya. Dari donor darah itu terhimpun 93 kantong. Satu kantong berisi 330 centimeter cubic darah.