Saturday, 24 Zulqaidah 1445 / 01 June 2024

Saturday, 24 Zulqaidah 1445 / 01 June 2024

Sekolah 5 Hari Patut Dicoba di Kota Besar

Selasa 13 Jun 2017 12:22 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) Mahyudin.

Wakil Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) Mahyudin.

Foto: mpr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin memberikan apresiasi atas ide Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait sekolah yang berlangsung hanya lima hari, mulai Senin hingga Jumat. Menurutnya hal itu patut dicoba khususnya di kota-kota besar di Indonesia.

"Sebenarnya sekarang sudah banyak sekolah-sekolah yang jam belajarnya hanya lima hari. Saya kira bagus saja, tidak ada masalah. Karena beberapa sekolah di Jakarta sudah menerapkan hanya masuk lima hari," ujarnya kepada wartawan, Senin (13/6).

Menurutnya, sekolah hanya lima hari sudah diterapkan di beberapa sekolah khususnya di Jakarta dan kota besar. Masuk secara penuh mulai Senin hingga Jumat, dengan tambahan aktivitas dan libur di hari Sabtu dan Ahad.

"Dan saya lihat sekolah-sekolah swasta yang menerapkan itu hasilnya cukup bagus. Memang kalau di daerah-daerah masih enam hari kebanyakan. Tapi kalau memang mau diseragamkan lima hari saya kira patut dilaksanakan juga," ujar dia.

Kalau ada pihak-pihak yang menilai pelaksanaan sekolah lima hari ini belum tentu bisa diterapkan. Menurut Mahyudin perlu dicoba dulu, karena kata 'belum tentu' bisa jadi setelah dicoba berjalan bagus. Karena faktanya hal ini telah dilakukan beberapa sekolah swasta yang hasilnya juga sangat bagus. Bahkan di luar negeri pun cara ini sudah dilakukan dan faktanya bagus.

Kalau nanti ada permasalahan, lanjutnya, bisa dilakukan penyesuaian dan koreksi apa yang masih kurang dan yang perlu dilengkapi. "Yang jelas kita coba aja dahulu, karena yang di kota cukup berhasil dan kemudian bisa diaplikasikan di daerah-daerah," kata Mahyudin.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler