Friday, 24 Syawwal 1445 / 03 May 2024

Friday, 24 Syawwal 1445 / 03 May 2024

Ma’ruf Cahyono: Pancasila tidak Boleh Tergerus Arus Zaman

Ahad 07 May 2017 07:17 WIB

Rep: Ratna Puspita/ Red: Didi Purwadi

Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono

Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono

Foto: Dok. MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal MPR RI, Ma’ruf Cahyono, mengatakan Pancasila tidak boleh tergerus oleh perkembangan zaman. Untuk itu, perlu perawat kebangsaan yang selalu peduli akan kondisi bangsanya.

Ma'ruf menyatakan para perawatan kebangsaan ini di antaranya para akademisi. Pandangan dari para akademisi sangat diperlukan untuk memberikan masukan dalam pembenahan sistem ketatanegaraan di Indonesia.

"Salah satunya tentang penegasan Pancasila dalam UUD NRI Tahun 1945,” ujar dia melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (6/5).

Untuk mendapatkan masukan dari para akademisi, MPR RI aktif melakukan kegiatan Diskusi Kelompok Terarah/Forum Group Discussion (FGD). Pada Kamis (4/5) di Purwokerto, Jawa Tengah, MPR RI bekerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman menyelenggarakan FGD mengenai Pancasila.

Ma'ruf sangat mengapresiasi penyelenggaraan FGD ini. MPR membutuhkan masukan-masukan yang obyektif dari para akademisi. "Khususnya menyoal sistem ketatanegaraan Indonesia yang sangat dinamis terutama kepada MPR," kata alumnus Universitas Jenderal Soedirman ini.

Jika anggota MPR terus mendapatkan masukan dari akademisi, maka akan berdampak pada tindakannya. "Lambat laun akan mengendap dan akan semakin bijak dalam membuat kebijakan politis bagi institusi dan bagi masyarakat secara luas,” kata dia.

FGD di Purwokerto membahas mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa sesuai yang diamanatkan UUD 1945. Hal tersebut sudah ditetapkan dan sudah menjadi kesepakatan.

Namun, sejak era reformasi bergulir hingga kini, persoalan yang harus diselesaikan, yaitu pengamalan dan implementasi Pancasila itu secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terutama oleh generasi muda bangsa.

Tidak hanya Ma'ruf, kegiatan FGD ini dihadiri Ketua Badan Pengkajian MPR RI Bambang Sadono, para anggota Badan Pengakajian MPR RI seperti Prof John Pieris dan Nurmawati Dewi Bantilan. Dari kalangan akademisi, yaitu Prof Tukiran Taniredja dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Dr Nana Sutikna dan Prof Muhammad Fauzan dari Universitas Jenderal Soedirman.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler