Wednesday, 22 Syawwal 1445 / 01 May 2024

Wednesday, 22 Syawwal 1445 / 01 May 2024

Pimpinan MPR Terima Kunjungan Presiden Afghanistan

Kamis 06 Apr 2017 11:08 WIB

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ani Nursalikah

Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani mencium anak pembawa bendera di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/4).

Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani mencium anak pembawa bendera di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/4).

Foto: Antara/Rosa Panggabean

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bersama pimpinan MPR RI lainnya menerima kunjungan delegasi Presiden Afghanistan YM Mohammad Ashraf Ghani di Ruang Delegasi Gedung Nusantara V DPR RI, Jakarta Pusat pada Kamis (5/4).

Menurut Zulklifi, dalam pertemuan tersebut Ashraf Ghani dan pimpinan MPR RI saling menyampaikan pengalaman negara masing-masing berkaitan hubungan partai politik dan parlemen dengan pemerintah.

Kepada Ashraf Ghani, Zulkifli menjelaskan tentang Indonesia yang meski terdiri dari berbagai suku bangsa, rasa dan agama tetap bisa menjalankan demokrasi dengan baik.

"Oleh karena itu, kita menawarkan kepada Afghanistan agar nanti parlemennya bisa berkunjung kemari untuk berbaggi pengalaman berbagi pengalaman hubungan antarpartai politik, hubungan antarpemerintah parlemen, mereka senang sekali tadi," kata Zulkifli usai mengantar delegasi Presiden Ashraf Ghani

Menurut Zulkifli, Pemerintah Afghanistan pun langsung menyambut baik tawaran tersebut dan berencana mengundang parlemen Indonesia ke Afghanistan.

Dalam kesempatan itu Presiden Ashraf Ghani juga meminta dukungan Indonesia terhadap perekonomian Afghanistan yang menurutnya masih minim investor dari luar. Selama ini, sumber daya alam yang melimpah di Afganistan hanya dikelola Amerika Serikat tanpa melibatkan mitra lokal.

"Mereka berharap dari Indonesia datangkan investor ke sana untuk join untuk mengembangkan khususnya di bidang hasil alam yang melimpah," katanya

Ia juga berharap kunjungan Presiden Afganistan ke Indonesia makin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Apalagi, dua negara juga telah sepakat melakukan nota kesepahaman atau MoU demi peningkatan hubungan kedua negara.

"MOU kan sudah sama pemerintah kemarin kan, kita tentu mendukung," katanya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler