Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

MPR: Kualitas Demokrasi Indonesia Setara Negara Negara Maju

Jumat 25 Nov 2016 20:24 WIB

Rep: Ratna Puspita / Red: Angga Indrawan

Ketua MPR Zulkifli Hasan memberi kuliah umum dengan tema Perekonomian Indonesia dalam Bingkai Empat Pilar Kebangsaan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/11). ?

Ketua MPR Zulkifli Hasan memberi kuliah umum dengan tema Perekonomian Indonesia dalam Bingkai Empat Pilar Kebangsaan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/11). ?

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan demokrasi Indonesia sudah teruji dengan berbagai konflik horizontal. Pascareformasi 1998, kualitas demokrasi Indonesia sudah terbukti setara dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat.

Zulkifli mengatakan kualitas demokrasi itu terlihat dari penyelenggaran Pemilihan Presiden 2014. Pilpres dengan dua pasangan calon, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sempat membuat kondisi Indonesia memanas.

"Tapi pada akhirnya Jokowi dan Prabowo menunjukkan keakraban mereka dengan saling mengunjungi," kata dia ketika menyampaikan pidatonya pada Sidang Pleno ke-11 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) di Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/11).

Kualitas demokrasi Indonesia juga sudah teruji melalui otonomi daerah dan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada), khususnya Pilkada Serentak 2016. Tahun lalu, Pilkada Serentak di 260 daerah berlangsung lancar dan tanpa kendala. 

"Pilkada Serentak adalah perhelatan demokrasi yang luar biasa dan baru di Indonesia," kat Zulkifli.

Zulkifli menyatakan hal tersebut seharusnya menunjukkan tidak ada yang salah dengan demokrasi Indonesia. Rakyat juga sangat elegan tidak ingin terjadi berbagai masalah. Kondisi serupa juga bakal terjadi pada penyelenggaraan Pilkada Serentak 2016. Ada 101 daerah yang menyelenggarakan pilkada dan sebagian besar tidak berlangsung panas.

"Hanya satu saja yang sangat memanas, yakni Jakarta," kata Zulkifli.

 

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler