REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menghadiri Tablik Akbar menyambut Ramadan  di Desa Kebondalem, Kecamatan Prambanan. Dalam acara Tablik Akbar di desa tempat kelahirannya itu, Hidayat Nur Wahid menjadi pemberi tausiyah bersama ustaz Subkhi Al Bughuri, (27/5) malam di lahan yang dipersiapkan pembangunan masjid dan Islamic Centre di desa terbut.

Hidayat memberikan tausiyah singkat, sekitar 15 menit. Dia sempat mengenang 10 tahun gempa bumi yang melanda daerah Bantul, Jogja, dan Klaten. Dalam peristiwa itu, salah seorang keluarga Hidayat wafat tertimpa kayu rangka bangunan.

Menghadapi peristiwa seperti ini, kata Hidayat, ada khikmah yang bisa dipetik. Semua orang harus mampu mengambil sisi positifnya dan harus memperbanyak amal saleh. "Nanti kalau sewaktu-waktu kita dipanggil, kita sudah siap. Kita sudah ada bekal," katanya.

Dalam kesempatan itu, Hidayat juga berharap Indonesia tidak diganggu oleh ideologi yang menyimpang, Partai Komunis Indonesia (PKI). Pernyataan ini menegaskan bahwa Indonesia menolak PKI. "Dan, mari kita bersatu padu dengan TNI, dengan Kepolisian untuk menolak PKI," ajak Hidayat Nur Wahid.