Wednesday, 22 Syawwal 1445 / 01 May 2024

Wednesday, 22 Syawwal 1445 / 01 May 2024

MPR Senang Hati Terima Masukan KNIB

Ahad 22 May 2016 18:47 WIB

Rep: Agus Raharjo/ Red: Dwi Murdaningsih

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —- Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengapresiasi langkah Muhammadiyah yang menggagas diselenggarakannya Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB). Menurutnya, sudah saatnya seluruh eleman bangsa bersatu untuk kemajuan Indonesia. terlebih hal ini digagas oleh Muhammadiyah, organisasi masyarakat yang lahir jauh sebelum Indonesia lahir.

“Tentu dengan senang hati (terima masukan KNIB),” tutur Zulkifli pada Republika, Ahad (22/5).

Zulkifli mengatakan, apa yang dilakukan Muhammadiyah dengan memggelar KNIB memang sangat ditunggu. Sebab, harus diakui, saat ini masih terjadi banyak masalah kebangsaan, seperti semakin memudarnya cinta tanah air oleh masyarakat Indonesia sendiri. Kemajuan memang sudah didapatkan oleh Indonesia, namun, kemajuan itu juga bukan tanpa masalah. Terutama masalah ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.

Contoh paling terlihat, kata Zulkifli, adalah ketimpangan pembangunan antara wilayah Jawa dengan wilayah Luar Jawa. Selain ketimpangan pembangunan, jurang antara kaum kaya dan miskin juga semakin lebar. Demokrasi yang berkembang lebih mengarah pada demokrasi yang bebas tanpa arah.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan, harus ada pembahasan soal arah pembangunan maupun kebudayaan Indonesia. Tujuannya, setiap rakyat memiliki arah jelas kemana akan menuju sebagai bangsa Indonesia.

Zulkifli mengatakan pembahasan masalah kebangsaan bukan lagi soal munculnya Partai Komunis Indonesia atau pendirian negara Islam. Menurut Zulkifli, pengalaman masa lalu sudah membuktikan paham-paham tersebut tidak dapat hidup di Indonesia. Justru yang paling penting adalah pembahasan untuk mencari solusi dari kesenjangan yang terus meningkat.

“Jadi perlu dibahas apakah diperlukan haluan negara, tidak hanya pembangunan, politik keamanan, sosial budaya dan wawasan kebangsaan,” tegas dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler