Wednesday, 14 Zulqaidah 1445 / 22 May 2024

Wednesday, 14 Zulqaidah 1445 / 22 May 2024

Hidayat Nur Wahid: Keberanian Pahlawan Harus Diteladani

Senin 22 Feb 2016 13:13 WIB

Red: Winda Destiana Putri

Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Foto: ROL/Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berlangsung selama tiga hari, Sosialisasi Empat Pilar dengan metode Pendidikan Kebangsaan atau Bela Negara dikalangan Resimen Mahasiswa se provinsi DKI Jakarta resmi ditutup.

Dalam sambutannya Wakil Ketua MPR mengatakan, sosialisasi dengan metode Bela Negara memiliki makna yang sangat dalam. Karena Sosialisasi dengan metode tersebut memiliki hubungan dengan sejarah Indonesia. Yaitu hari bela begara yang diperingati setiap 19 Desember.

Peringatan Hari Bela negara yang dilakukan setiap 19 Desember, dilaksanakan untuk mengingat kembali diproklamirkannya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Mr. Syafrudin Prawira Negara pada 19 Desember di Bukit Tinggi. Berdirinya PDRI yang disiarkan melalui radio, berhasil mematahkan klaim Belanda yang mengatakan bahwa Indonesia telah mati.

Anggapan tersebut disampaikan penjajah Belanda karena mereka berhasil menangkap dan memenjarakan para pemimpin Indonesia. Dan mampu menguasai Ibu Kota Indonesia, yang saat itu telah berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta.

"Karena disiarkan melalui radio, akhirnya PBB mendengar tetap tegaknya Indonesia, mereka mengakui Indonesia dan menolak klaim Belanda," kata Hidayat dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id.

Apa yang dilakukan Mr. Syafrudin kata Wakil Ketua MPR seharusnya diteladani para mahasiswa termasuk Menwa. Apalagi seperti mahasiswa, Syafrudin juga serang cendekia, beliau sosok pejuang yang cerdas dan berani mengambil risiko. Karena itu Sudah seharusnya bila para mahasiswa meniru dan meneruskan keberanian yang ditunjukkannya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler