REPUBLIKA.CO.ID,MANADO -- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Komando Daerah Militer (Kodam) VII Wirabuana menyosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada 2.000 peserta dari berbagai kalangan di Manado, Sulawesi Utara, Selasa.

"Pemerintah provinsi mengharapkan seluruh lapisan masyarakat menumbuhkembangakan dan memiliki rasa kebangsaan demi menjaga keutuhan NKRI," kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat membuka sosialisasi tersebut.

Wakil gubernur yang baru dilantik Presiden Joko Widodo itu memberikan apresiasi kepada veteran yang menjadi peserta sosialisasi ini.

"Saya senang sosialisasi empat pilar kebangsaan ini diikuti orang-orang tua yaitu para veteran. Mereka sudah memahami Pancasila, UUD RI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, tetapi masih mau hadir di sini, ini satu semangat yang patut dicontoh generasi muda," katanya.

Rasa kebangsaan tidak bisa diukur dari umur atau jabatan, sebab kata dia, ada orang muda atau mereka yang memilki jabatan tinggi tetapi tidak punya rasa kebangsaan, sebaliknya ada yang tua dan jabatan rendah memiliki rasa kebangsaan tinggi.

Sosialisasi empat pilar kebangsaan ini adalah acara resmi kenegaraan di mana dasar hukumnya adalah Undang Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.

Dalam undang-undang tersebut, MPR bertugas menyosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Mantan Ketua DPRD Sulut ini mengajak masyarakat Sulut memiliki rasa kebangsaan dan persaudaraan yang tinggi sesuai dengan falsafah "torang samua basudara" (kita semua bersaudara).

"Bukti lain dari rasa persaudaraan masyarakat adalah dihelatnya pilkada serentak 9 Desember 2015, agenda ini boleh berjalan aman karena rakyat patuh sehingga aparat mudah mengadakan pengamanan. Ini juga karena penghayatan empat pilar tersebut," katanya.

Sementara itu Pangdam Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengungkapkan kekaguman terhadap peserta yang hadir mulai dari veteran pejuang 45, siswa SLTA, mahasiswa, TNI, Polri, dan Babinsa.

Menurut Pangdam, sosialisasi ini menjadi tempat berbagi informasi tentang kehidupan berbangsa dan bernegara dan MPR mendatangi setiap wilayah untuk menyosialisasikan apa yang menjadi dasar negara.

"Kita menyatukan tekad untuk mengingat kembali ruh kebangsaan. Peserta bisa menyebarkan kepada lingkungan sekitar tentang dasar dan ruh kebangsaan itu," ujarnya.