REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memberikan kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam acara Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba). Lebih dari 7000 civitas akademika UMM ikut serta dalam acara kuliah umum kebangsaan tersebut. Dari jumlah itu 6800 diantaranya merupakan mahasiswa baru UMM. Sebagian diantaranya yaitu 68 orang merupakan mahasiswa asing yang berasal dari 22 negara.
Zulkifli mengatakan Pancasila yang digunakan sebagai dasar dan falsafah bangsa, digali dari bumi indonesia. Akan tetapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya berlaku secara universal. Meski telah berusia 70 tahun, kebenaran dan universalitas Pancasila bisa dibuktikan. Namun, dia menyayangkan kareba bangsa Indonesia sendiri malah mulai melupakan Pancasila. Seperti bangsa-bangsa lain, Indonesia memilih menuruti Globalisasi, dan meminggirkan Pancasila.
Menurut Zulkifli, globalisasi menerpa Indonesia berbarengan dengan masuknya demokratisasi di awal reformasi. Sejak itu tuntutan akan otonomi semakin menguat. Hak asasi ditegakkan, di atas reruntuhan kepentingan sosial. Pada saat yang sama perusahaan-perusahaan asing makin tajam mencengkeramkan kuku-kukunya untuk melahirkan sistem ekonomi liberal.
"Satu persatu sila dalam Pancasila sudah ditinggalkan, yang paling terlihat adalah sila ke 4 dan ke 5. Ini tidak boleh kita biarkan, dan sudah saatnya bagi bangsa Indonesia untuk kembali kepada Pancasila,'' kata Zulkifli, ketika menyampaikan kuliah umum kebangsaan dihadapan civitas academika UMM, Selasa (8/9).
Sesaat sebelum menyampaikan kuliah umum, Zulkifli menerima penganugerahan jas almamater UMM sebagai anggota Istimewa keluarga besar UMM. Dalam kuliah umum tersebut, Zulkifli antara lain mengatakan, apresiasinya terhadap perkembangan yang dicapai UMM. Ia berharap para mahasiswa dapat meraih cita-citanya. Tampak ikut hadir pada acara tersebut anggota Watimpres yang juga Pembina UMM Malik Fajar dan Rektor UMM Muhadjir Effendy
"Saya dulu berasal dari kampus biasa, itupun bisa membuat saya menjadi menteri Kehutanan dan Ketua MPR. Apalagi kalian yang saat ini bisa belajar di tempat yang bagus, dengan dosen dan perlengkapannya yang bagus juga,'' kata dia.
