Sunday, 11 Zulqaidah 1445 / 19 May 2024

Sunday, 11 Zulqaidah 1445 / 19 May 2024

MPR Lantik Dua Anggota PAW

Selasa 21 Apr 2015 17:09 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Gedung MPR

Gedung MPR

Foto: Republika/Sadly Rahman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melantik dua anggota MPR Pergantian Antar Waktu (PAW) hari ini. Dua anggota DPR yang menjadi anggota MPR tersebut, yakni Anggota Komisi III dari fraksi PDIP Arteria Dahlan yang mengganti Djarot Saiful Hidayat yang menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Abdulrachman Lahabato yang mengganti Mudaffar Syah karena meninggal pada 19 Februari 2015 lalu.

Ketua MPR Zulkifli Hasan pun mengucapkan selamat kepada dua anggota MPR yang baru bergabung tersebut. "Saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara ini yang menggantikan saudara-saudara sebelumnya. Selamat bergabung," kata Zulkfili dalam sambutannya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/4).

Anggota MPR yang baru dilantik, Arteria Dahlan mengatakan, Pancasila adalah harga mati yang harus terus dipertahankan. Empat pilar MPR, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, lanjutnya, merupakan kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Orang mau hidupnya aman, nyaman, tentram dalam suatu konteks ketatanegaraan yang namanya negara kesatuan Republik Indonesia. Orang mau minoritasnya dilindungi. Orang mau kebhinekaan tidak jadi bahan perdebatan tapi sebagai aset bangsa. Nah, ini ada di konsep empat pilar," ujar Dahlan.

Menurut Dahlan, empat pilar tidak perlu disosialisasikan lagi karena sudah terjadi dan masyarakat sudah tahu mengenai hal tersebut. Menurutnya, yang harus dilakukan adalah bagaimana masyarakat mampu mengerti esensi empat pilar, memahami dan kemudian melaksanakan atau mengimplementasikan nilai-nilai luhur tersebut secara proporsional pada pribadi masing-masing.

"Ini yang harus dilakukan. Jadi kalau mau sosialisasi, metodologinya yang diperhatikan. Ada formula tertentu. Misalnya, saya sosialisasi sepuluh menit, 30 menitnya bagaimana empat pilar dikombinasikan dengan aspirasi masyarakat, dengan keluh kesah masyarakat," jelasnya.

"Empat pilar ini aset bangsa. Saya siap untuk jadi promotor untuk mempromote bagaimana metodologi itu bisa diubah, jangan hanya sosialisasi tapi bagaimana agar bisa dibutuhkan masyarakat," ujar politikus PDIP itu lagi.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler