Thursday, 1 Zulqaidah 1445 / 09 May 2024

Thursday, 1 Zulqaidah 1445 / 09 May 2024

Pesantren adalah Mitra MPR RI

Rabu 01 Apr 2015 18:50 WIB

Red: Yudha Manggala P Putra

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.

Foto: Republika/Wihdan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan kehormatan delegasi Pengurus Pusat Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, Rabu (1/4).

Tujuan kunjungan yang dipimpin Wakil Pimpinan Darunnajah KH Mustofa Hadi Chirzin itu untuk menyampaikan undangan resmi kepada pimpinan MPR untuk hadir dalam acara syukuran Pesantren Darunnajah ke-54.  

Hidayat menerima audiensi tersebut di ruang kerja wakil ketua MPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta. Ia sangat mengapresiasi undangan itu dan berupaya hadir dalam acara yang puncaknya diselenggarakan 21-23 September 2015 tersebut.

Menurut Hidayat, kedatangan Pengurus Pusat Darunnajah melakukan audiensi kepada pimpinan MPR RI sudah menjadi hal biasa. MPR RI selalu membuka pintu seluas-luasnya bagi seluruh elemen masyarakat datang dan berdiskusi dengan pimpinannya.  

Menjadi tugas dan fungsi lembaga tertinggi negara ini untuk mendengarkan rakyat. “Salah satu fungsi MPR RI adalah tempat dimana kepentingan rakyat itu bisa tersampaikan dan ditindaklanjuti,” ujar Hidayat.

Darunnajah bergerak dalam bidang pendidikan dan pembentukan akhlak serta karakter generasi muda bangsa. Menurut Hidayat hal itu berkorelasi erat dengan sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang sedang gencar dilaksanakan lembaganya.  

Empat pilar dimaksud; Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara; UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan Ketetapan MPR; NKRI sebagai bentuk negara; dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

“Pesantren adalah salah satu mitra strategis MPR dalam rangka untuk melakukan sosialisasi itu. Apalagi mereka juga mengembangkan satu program nasional yakni santri bela negara. Tentu saja sangat lebih berkorelasi lagi dengan apa yang sedang dikerjakan MPR RI," kata Hidayat.  

"Saya rasa bisa dikolaborasikan antara kegiatan santri bela negara dengan sosialisasi empat pilar MPR RI. Dan mereka menyatakan kesiapannya. Saya rasa sangat baik,” tambah dia.

 

Kerja sama antara MPR dengan santri bela negara, lanjut Hidayat, diharap bisa menjadi bahan koreksi akan prasangka buruk terhadap pesantren selama ini. Terutama tudingan soal pesantren mengembangkan paham terorisme, radikalisme dan mendukung ISIS dan hal negatif lainnya.

Padahal, pesantren sesungguhnya hadir untuk membela Islam dan membela negara dan bangsa melawan penjajah Belanda. Inilah yang menjadi komitmen dari pesantren untuk negeri.

“Kami sangat sambut baik, kami akan dukung dan bantu apa yang bisa kami bantu dan mudah-mudahan kiprah mereka sukses selalu,” ujar Hidayat.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler