Friday, 24 Syawwal 1445 / 03 May 2024

Friday, 24 Syawwal 1445 / 03 May 2024

Ketua MPR: Rakyat Perlu Renungkan Hakikat sebagai Bangsa yang Satu

Senin 30 Mar 2015 21:26 WIB

Rep: C82/ Red: Bayu Hermawan

Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Foto: Republika/Tahta Aidilla

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan rakyat Indonesia perlu merenungkan kembali hakikat sebagai bangsa yang satu. Ketua MPR meminta rakyat untuk sadar bahwa banyak sekali keberagaman di negeri ini.

"Kita disatukan kesamaan nasib, terjajah oleh bangsa lain. Sebagai bangsa yang memiliki kesamaan nasib, kita memiliki kesamaan kemauan dan tujuan," katanya saat memberikan ceramah kebangsaan pada acara silaturahim dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang hari ini, Senin (30/3).

Ia mengatakan, rakyat perlu merenungi nilai-nilai yang mendasari keinginan untuk berbangsa dan tujuan dari berbangsa itu sendiri. Hal tersebut lah, lanjutnya, yang dapat terus menyatukan rakyat sebagai bangsa Indonesia yang satu.

"Bagaimana cara membangun negara yang solid itu dibutuhkan landasan dalam berbangsa dan bernegara. Itu harus jadi pandangan hidup bangsa, ideologi bangsa dan sebagai alat pemersatu dalam kehidupan yang majemuk ini," ujarnya.

"Landasan atau dasar negara harus jadi sumber dari segala sumber hukum yang melandasi negara Indonesia, dapat melindungi bangsa Indonesia, mewujudkan cita-cita bangsa. Dan satu-satunya dasar negara tersebut adalah Pancasila yang secara eksplisit tertuang dalam pembukaan UUD 1945," jelasnya.

Politikus PAN itu menambahkan, rakyat harus sepenuhnya sadar bahwa Indonesia adalah bentuk pluralitas atau kemajemukan yang bersatu. Ia menyebutkan, ada banyak sekali keberagaman yang ada di negeri ini.

"Rakyat Indonesia harus paham bahwa kita dilahirkan dalam kemajemukan. Saya percaya pemahaman atas kemajemukan di Indonesia masih kuat, sebagai nilai budaya luhur memiliki ikatan dan pengaruh dalam menjaga persatuan dalam perbedaan," tandasnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler