Kamis 13 Jun 2013 08:57 WIB
Peluncuran Astronot

Misi Cina Menguasai Angkasa

Astronot Cina
Astronot Cina

REPUBLIKA.CO.ID, "Kalian telah membuat rakyat Cina bangga." Xi Jinping, Presiden Cina.

Harapan dalam diri Ji Shisan tumbuh semakin kuat ketika dia menunggu peluncuran pesawat ruang angkasa Shenzhou-10 di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi, bagian barat laut Cina. Ji, pendiri klub ilmu Scientific Squirrel dan laman ilmiah populer Guokr.com mengatakan, semakin sering orang-orang bercerita pengalaman mereka melihat peluncuran pesawat ruang angkasa semakin kuat keinginannya mencicipi hal serupa.

Keinginan Ji terwujud ketika bergabung dengan sekitar 1.000 penonton, sebagian besar warga biasa, yang diizinkan menyaksikan peluncuran Shenzhou-10 pada Selasa (11/6) sore waktu setempat. "Saya sudah sering menyaksikan peluncuran pesawat ruang angkasa melalui televisi dan saya hanya bisa melihat dan mendengar suara. Tapi, menonton di lokasi kejadian, saya bisa melihat seluruh prosesnya,” kata Ji dengan penuh semangat seperti dilansir Xinhua, Rabu (12/6).

Ketika Ji dan penonton lainnya mengenang pengalaman itu seumur hidup, orang-orang di seluruh Cina telah terinspirasi misi ambisius Cina menguasai angkasa. Zhao Yang, wakil peneliti di Museum Sains dan Teknologi Cina, menyebut Selasa kemarin sebagai “hari untuk para penggemar ruang angkasa".

Novelis fiksi ilmiah Liu Xinci mengatakan, peluncuran Shenzhou-10 mengembalikan keyakinannya bahwa wisata di ruang angkasa akan semakin terbuka bagi masyarakat umum. “Pada 100 tahun mendatang, manusia akan menjejakkan kakinya di seluruh planet. Manusia akan tinggal di Bulan dan Mars dan bepergian antarplanet,” kata Liu.

Misi kali ini merupakan misi luar angkasa berawak kelima Cina sejak 2003. Tiga astronot turut menjadi bagian dari sejarah untuk mengorbit dalam laboratorium angkasa, di antaranya, astronot perempuan Wang Yaping (33 tahun). Wang merupakan taikonot (sebutan astronot di Cina) perempuan kedua Cina setelah Liu Yang yang terlibat dalam misi Shenzhou-9 pada Juni tahun lalu.

Dua taikonot lainnya, yiatu komandan misi Nie Haisheng and Zhang Xiaoguang. Ketiga kru merupakan veteran pilot Air Force. Tidak seperti perjalanan ruang angkasa Yang Liwei, taikonot pertama Cina, hanya tinggal kurang dari sehari ketika menggunakan pesawat ruang angkasa Shenzhou-5 pada 2003. Tiga taikonot ini akan tinggal selama 15 hari.

Pada konferensi pers Senin (10/6), Wang mengatakan, dia ingin menjelajahi dan merasakan keajaiban dan kemegahan angkasa bersama teman-temannya. Zhang akan melakukan puluhan percobaan sains di angkasa. Mereka juga akan menikmati makanan yang dirancang khusus oleh ahli gizi.

Pesawat akan mengangkut awak ke Tiangong-1, sebuah prototipe eksperimental stasiun ruang angkasa. Stasiun ruang angkasa yang jauh lebih besar akan diluncurkan pada 2020. Rencananya, para awak pesawat akan melakukan serangkaian pembicaraan untuk siswa saat berada di Tiangong-1.

Nie (48 tahun) yang merupakan pemimpin misi ini bertanggung jawab melakukan docking atau merapatkan pesawat secara manual ke stasiun ruang angkasa Tiangong-1. Zhang (47) akan membantu Nie menyelesaikan tugasnya. Sedangkan Wang akan bertanggung jawab mengawasi kondisi di ruang angkasa, peralatan, dan kedua anggota lainnya.

Cina berhasil melakukan latihan docking pertama dengan Tiangong-1 pada Juni lalu, sebuah tonggak sejarah dalam upaya Cina mengembangkan kemampuan teknologinya. Teknik docking seperti yang diuji Cina saat ini dikuasai Amerika Serikat dan Uni Soviet puluhan tahun lalu.

Sebagai stasiun luar angkasa, Tiangong-1 belum sepenuhnya matang. Kendati begitu, juru bicara program pesawat berawak Cina Wu Ping mengatakan, ketiga astronot akan menikmati lingkungan yang lebih nyaman di Tiangong-1, dibandingkan misi berawak sebelumnya.

Bagi Cina, program ruang angkasa ini menjadi sumber kebanggaan besar. Misi ini juga mencerminkan kemajuan pesat di bidang ekonomi dan teknologi serta ambisi Cina menjadi bangsa terkemuka di dunia. Cina bergabung bersama Amerika Serikat dan Rusia sebagai satu-satunya negara yang mengirim astronot ke stasiun luar angkasa di orbit secara independen.

Dengan 10 taikonot dan enam pesawat ruang angkasa, Cina bergerak cepat dalam eksplorasi dan membuat jejak di angkasa. Sebelum peluncuran, Presiden Xi Jinping dalam sambutannya mendoakan ketiga astronot. “Kru dalam misi ini membawa mimpi seluruh Cina dan aspirasi warga Cina untuk mengeksplorasi ruang angkasa,” kata Xi. n ani nursalikah ed: ratna puspita

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement