Sabtu 08 Jun 2013 01:40 WIB
Formula 1 (F1)

Menanti Kebangkitan McLaren

Mobil balap formula 1 McLaren
Foto: RECENT SPORT NEWS
Mobil balap formula 1 McLaren

REPUBLIKA.CO.ID, Dinamika panggung balap Formula 1 (f1) sedang bergejolak beberapa pekan terakhir. Menjelang GP Kanada, Ahad (9/6) besok, sejumlah tim papan atas terus disibukkan polemik dengan pemasok ban Pirelli.

Panggung F1 sedikit dikejutkan oleh dominasi Mercedes pada balapan terakhir di GP Monaco. Dua pembalap Mercedes Nico Rosberg dan Lewis Hamilton menyegel dua posisi start terdepan. Rosberg akhirnya keluar sebagai kampiun pada race dua pekan lalu itu.

Terlepas dari karakter GP Monaco yang kerap menghasilkan kejutan, dominasi Mercedes tersebut dikecam lantaran 'tes rahasia' Mercedes bersama Pirelli sepekan sebelumnya. Ferrari dan Red Bull menjadi tim yang paling gencar melontarkan protes. Mercedes dituding telah melanggar regulasi karena menggunakan mobil edisi 2013 pada tes uji coba ban bersama Pirelli tersebut.

Di tengah kemelut, McLaren bersiap membuat kejutan berikutnya. Bagi tim langganan papan atas itu, GP Kanada adalah kesempatan emas untuk bangkit dari keterpurukan awal musim ini.

"Seperti Monaco, GP Kanada bisa menjadi permainan lotre yang mengasyikkan. Saya bertekad meraih hasil bagus," ujar pembalap McLaren Jenson Button belum lama ini seperti dilansir laman Crash.

Pernyataan juara dunia 2009 itu tak boleh dipandang sebelah mata. Button pernah menang di Sirkuit Gilles Villeneuve pada 2011. McLaren pun sukses menyapu bersih tiga balapan terakhir di Kanada. "GP Kanada adalah balapan di mana kejutan selalu bisa terjadi," ujar bos McLaren, Martin Whitmarsh.

Ancaman kejutan yang didengungkan McLaren semakin terlihat nyata dengan kebijakan terbaru Pirelli. Pemasok ban tunggal itu akan mulai memberlakukan revisi produk di Kanada. Ban dengan komposisi karet baru akan digunakan pada dua sesi latihan bebas pada Jumat.

Pirelli menyatakan, revisi komposisi karet ditujukan guna mengatasi masalah 'delaminasi' yang kerap terjadi musim ini. Penggunaan ban baru ini rencananya baru akan diterapkan secara penuh pada seri berikutnya di Silverstone, Inggris. "Ban baru diharapkan bisa mendukung tim melakukan rata-rata dua pitstop pada tiap race," kata Direktur Motorsport Pirelli Paul Hembery seperti dilansir laman the Guardian. n adi wicaksono ed: endro yuwanto

Angka Jelang Balap:

3 - McLaren memenangi tiga race terakhir di Kanada berturut-turut.

7 - Rekor kemenangan terbanyak yang dikoleksi pembalap legendaris Jerman Michael Schumacher. Pembalap aktif dengan kemenangan terbanyak saat ini adalah Lewis Hamilton, tiga kali juara.

13 - Total kemenangan yang diraih Ferrari dan McLaren di GP Kanada, terbanyak sejauh ini.

16 - Jumlah pembalap yang pernah terlibat insiden kecelakaan di 'Wall of Champions'.

215 - Rata-rata kecepatan jet-jet darat F1 di Sirkuit Gilles Villeneuve dalam kilometer per jam.

Klasemen Sementara Pembalap:                        poin

1.     Sebastian Vettel (Jerman/Red Bull)            107

2.     Kimi Raikkonen (Finlandia/Lotus)               86

3.     Fernando Alonso (Spanyol/Ferrari)            78

4.     Lewis Hamilton (Inggris/Mercedes)            62

5.     Mark Webber (Australia/Red Bull)              57

6.     Nico Rosberg (Jerman/Mercedes)              47

7.     Felipe Massa (Brasil/Ferrari)                     45

8.     Paul di Resta (Inggris/Force India)            28

9.     Jenson Button (Inggris/McLaren)               25

10.     Romain Grosjean (Prancis/Lotus)            20

11.     Adrian Sutil (Force India/Jerman)           16

12.     Sergio Perez (Sauber/Meksiko)              12

13.     Daniel Ricciardo (Toro Rosso/Australia)    7

14.     Jean-Eric Vergne (Toro Rosso/Prancis)     5

15.     Niko Hulkenberg (Sauber/Jerman)           5

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement