Selasa 04 Jun 2013 01:35 WIB
Kebakaran di Cina

Kebakaran Rumah Potong Ayam Tewaskan 119 Orang

Suasana di sebuah rumah potong hewan
Foto: Republika.co.id
Suasana di sebuah rumah potong hewan

REPUBLIKA.CO.ID, CHANGCHUN -- Kebakaran di sebuah rumah pemotongan ayam di timur laut Cina menewaskan setidaknya 119 orang dan melukai puluhan lainnya, Senin (3/6). Korban tewas adalah karyawan yang terjebak di dalam.

Penyebab kebakaran masih diselidiki. Kantor berita Xinhua melaporkan, kebakaran yang terjadi di Mishazi, Provinsi Jilin, ini dipicu oleh tiga ledakan awal pada sistem listrik perusahaan pengelolaan unggas tersebut. Tapi, sumber lain mengutip, pejabat perusahaan mengatakan ledakan disebabkan oleh bocornya gas amonia cair.

Api mulai berkobar pada pukul 06.06 waktu setempat. Otoritas di Provinsi Jilin mengaku telah mengirimkan 500 petugas pemadam kebakaran dan lebih dari 270 dokter serta perawat ke lokasi kejadian. Pemerintah juga mengevakuasi 3.000 penduduk yang hidup dekat lokasi sebagai tindak pencegahan.

Lebih dari 300 pekerja berada dalam bangunan rumah potong ketika kebakaran terjadi. Sekitar 100 pekerja berhasil lolos dari tempat kejadian. Pekerja yang selamat mengatakan, mereka sempat mendengar ledakan secara mendadak dan melihat asap hitam membubung dari atap bangunan. Petugas penyelamat telah turun ke lokasi. Rumitnya struktur interior bangunan dan sempitnya pintu keluar menyulitkan pekerjaan tim penyelamat.

Jumlah pekerja yang terjebak di dalam bangunan rumah potong itu belum diketahui secara pasti. Penyebab kebakaran juga masih dalam proses investigasi.

“Tak lama setelah memulai pekerjaan pada pukul 06.00 pagi, seseorang berteriak, 'lari, lari!' Lalu saya dan teman-teman berlari ke pintu keluar yang berjarak sekitar 40 meter dari tempat duduk saya. Kemudian, tiba-tiba lampu padam,” kata Wang Fengya, salah seorang pekerja.

Padamnya lampu membuat situasi semakin panik. Para pekerja berusaha menemukan pintu keluar. Wang juga sempat terluka saat mencoba menyelamatkan diri. Beruntung, ia dapat lolos. “Saat menoleh ke belakang, saya melihat kobaran api yang besar melahap bangunan itu,” kata Wang.

Seorang pekerja lainnya, Guo Yan (39 tahun), kepada Xinhua mengatakan, pintu darurat perusahaan itu terkunci. Dia pun sempat terjatuh ke tanah akibat desak-desakan dengan pekerja lainnya yang berusaha melarikan diri dari pintu samping. 

“Saya hanya bisa merangkak maju ke depan dengan rasa putus asa,” ujarnya. “Saya bekerja di samping seorang wanita tua dan perempuan muda, tapi saya tidak tahu dia selamat atau tidak.”

Setidaknya, 54 korban luka langsung dirujuk ke rumah sakit. Tapi, tingkat keparahan luka para korban masih belum jelas. Pekerja yang diwawancara televisi nasional Cina CCTV mengatakan, api muncul saat pergantian waktu pekerja dan sepertinya bermula dari ruang loker.

Beberapa foto dalam sebuah situs berita Cina menunjukkan, asap tipis keluar dari sebuah tempat berdinding semen dengan atap dari lempengan seng serta beberapa truk terbakar di lokasi kejadian.

Rumah potong ayam ini diketahui merupakan milik perusahaan Jilin Baoyuanfeng di Mishazi, Provinsi Jilin. Ayam yang telah dipotong, kemudian dikirimkan ke pasar. Jilin Baoyuanfeng memproduksi sekitar 67 ribu ayam potong setiap tahunnya. Perusahaan tersebut memperkejakan 1.200 orang.

Standar keamanan lokasi kerja sering kurang diperhatikan di Cina. Hal ini sering ditemukan pada pabrik-pabrik besar dan pertambangan. Warga sipil menyuarakan sikap kecewanya atas insiden tersebut melalui sosial media. “Apakah lokasi ini tidak pernah diperiksa sebelumnya oleh otoritas keamanan kebakaran?” tulis Sina Weibo dalam status Twitter-nya. “Pejabat terkait harus dipecat atas kasus ini,” tulis yang lain. 

Keluarga korban tewas berkumpul di luar gedung untuk menuntut pemerintah menginvestigasi kasus ini dan mengumumkan penyebab kebakaran itu secepatnya.

Televisi Hongkong Phoenix mengutip keterangan keluarga korban mengatakan, pintu rumah pemotongan dan pengolahan hewan unggas itu selalu terutup saat jam bekerja. Para buruh dilarang meninggalkan ruangan. Rumah pemotongan unggas ini diketahui tidak pernah menggelar latihan kebakaran. n ap/reuters/c20 ed: teguh firmansyah

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement