Rabu 22 May 2013 08:25 WIB
Jaringan Listrik PLN

Miangas tak Lagi Gelap

Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Pulau Miangas
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Pulau Miangas

REPUBLIKA.CO.ID, MIANGAS -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil menjadikan pelanggan listrik di Pulau Miangas sebagai pelanggan listrik pintar. Listrik pintar atau listrik prabayar kini telah digunakan 100 persen di pulau terdepan yang ada di bagian timur paling utara Indonesia.

PLN wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo memiliki pelanggan sekitar 200 orang di Pulau Miangas. Atas pencapaian tersebut, Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan MURI ke 5.973 kepada PLN selaku inisiator dan pelaksana dalam mewujudkan listrik pintar di pulau terdepan.

Selain penggunaan listrik pintar, rekor MURI juga diberikan untuk pengoperasian pembangkit hybrid. Selain PLN, MURI juga memberikan penghargaan yang sama kepada Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sirundajang dan Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud Costantine Ganggali yang telah membantu PLN dalam mewujudkan pembangunan kelistrikan di Miangas.

Direktur PLN Operasi Indonesia Timur Vickner Sinaga mengatakan penggunaan pembangkit hybrid dan juga 100 persen penggunaan listrik pintar di Miangas adalah bentuk perwujudan dari komitmen PLN yang bertugas dan memiliki tanggung jawab mendukung pemerintah melakukan pembangunan pada sektor ketenagalistrikan.

''PLN memiliki tanggung jawab untuk ikut mendorong pembangunan di seluruh Indonesia, terutama di sektor kelistrikan, termasuk di Pulau Miangas. Pulau ini adalah pintu terdepan dan wajah Indonesia di sisi paling utara yang berbatasan langsung dengan Filipina,'' ujar Vickner Sinaga di Miangas, Selasa (22/5).

Di Pulau berpenduduk 678 jiwa ini, penerangan listriknya diperoleh dari tiga pembangkit listrik. Yakni, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang berkapasitas 85 kilowatt peak (kWp), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) berkapasitas 40 kilowatt (kW), dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 2 x 40 kilowatt (kW). ''Ini menjadikan Pulau Miangas sebagai pulau pertama di Indonesia yang mengoperasikan pembangkit secara hybrid,'' katanya.

Pieter Lupa (43 tahun), salah seorang warga Pulau Miangas yang telah menggunakan layanan listrik pintar sejak November tahun lalu mengatakan, setelah menggunakan listrik pintar, dia lebih dapat mengendalikan penggunaan listriknya. ''Saya dan keluarga menjadi lebih hemat dan dapat mengendalikan keuangan keluarga untuk membayar rekening listrik,'' ujarnya.

Dengan beroperasinya tiga pembangkit listrik di pulau ini, masyarakat tidak terlalu khawatir mengoperasikan alat-alat yang menggunakan listrik cukup besar. Apalagi, beban puncak penggunaan listrik di Miangas adalah 45 kilowatt.

Sebagian besar rumah terlihat memiliki perangkat elektronik, seperti lemari pendingin, televisi, radio, dan kipas angin. Dengan demikian, kini warga tak lagi perlu mengutuk kegelapan. Meskipun beberapa warga mengatakan kadangkala saat malam hari, listrik tiba-tiba padam sekitar pukul 12 malam hingga pagi. n andi nur aminah ed: fitria andayani

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement