Rabu 15 May 2013 01:51 WIB
Geng Motor Klewang

Anak Polisi Terlibat Geng Motor Klewang

Sejumlah petugas mengangkut sepeda motor milik siswa yang tidak memiliki surat kendaraan ke dalam bak truk saat razia geng motor.
Foto: Antara/Septianda Perdana
Sejumlah petugas mengangkut sepeda motor milik siswa yang tidak memiliki surat kendaraan ke dalam bak truk saat razia geng motor.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pelaku kawanan geng motor di Pekanbaru yang ditangkap melibatkan anak seorang polisi. Pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru akan menindak tegas pelaku meskipun dia anak seorang anggota polisi.

Pelaku tersebut bernama Rahmad (16 tahun) yang masih berstatus pelajar. Menurut keterangan Polresta Pekanbaru, Rahmad diduga sebagai anggota kelompok Geng Motor pimpinan Klewang (57 tahun) yang juga telah ditangkap.

Tindakan yang dilakukan kelompok itu adalah melakukan kejahatan brutal di jalanan. Di antaranya, perampasan, penganiayaan, perusakan, hingga pemerkosaan. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria mengatakan, Rahmad ditangkap saat masih berada di sekolah. "Dia kami jemput dari sekolahnya, (Senin 13/5), bersama tiga anggota geng motor lainnya," kata Arief.

Dihubungi terpisah, Kepala Polresta Pekanbaru Kombes (Pol) Adang Ginanjar mengaku telah mendapat laporan adanya seorang anggota geng motor brutal yang ternyata anak seorang anggota polisi itu. "Kami tidak akan memilah-milah. Kalau memang bersalah, akan diberikan sanksi hukuman," katanya.

Dalam razia besar-besaran yang dilakukan Polresta Pekanbaru dua pekan terakhir, kata Adang, pihaknya telah berhasil meringkus belasan kawanan geng motor. Belasan anggota kelompok yang kerap meresahkan masyarakat ini sebelumnya ditangkap secara terpisah. Beberapa di antaranya diduga sebagai pentolan atau para pimpinan geng motor.

"Saat ini, kami akan masih terus menggelar razia karena masih banyak anggota-anggota geng motor yang belum ditangkap," katanya. Dari Makassar, Solidaritas Lembaga Jurnalis Indonesia Makassar akan melaporkan Kapolda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulslbar) Irjen Pol Mudji Waluyo kepada Presiden dan Kapolri terkait sikapnya yang apatis terhadap penanganan geng motor. Apalagi, kelompok geng motor itu telah menganiayai dua orang jurnalis televisi setempat.

"Kami akan melaporkan Kapolda kepada Presiden dan Kapolri atas ketidakseriusannya dalam menangani kasus geng motor yang sudah banyak meresahkan masyarakat serta melukai korban jiwa," ujar Presidium Solidaritas Lembaga Jurnalis Indonesia Makassar Nurdin Amir di Makassar, Senin (14/5).

Nurdin mengatakan, kasus penikaman kontributor Trans TV Ardiansyah alias Endi serta wartawan televisi lokal Fajar TV Harun menjadi antiklimaks dari keresahan masyarakat dan wartawan karena korban-korbannya sudah meliputi semua kalangan.

Tapi, pihak kepolisian belum juga memperlihatkan keseriusannya untuk menuntaskan perkara pidana yang dilakukan oleh para geng motor. "Kami sering mendapat dukungan dari para anggota kepolisian dan TNI yang berpangkat prajurit untuk memberantas geng motor. Tapi sayang, semangat anak buah itu tidak didukung oleh pimpinannya," katanya.

Sebelumnya, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wisnu Sanjaja menyatakan bahwa pihaknya siap melakukan penyelidikan dan mengusut tuntas penyerangan terhadap dua wartawan di Makassar oleh geng motor itu.

Salah satu bentuk keseriusannya dengan menyiagakan dan memantau aktivitas seluruh geng motor oleh jajaran Polsek. Selain itu, beberapa anggota geng motor yang terkenal sadis, yakni Mappakoe juga sudah diamankan aparat kepolisian. n antara ed:muhammad hafil

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement