REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjadi universitas yang diakui dunia tidaklah mudah. Perlu langkah-langkah strategis untuk mencapai impian tersebut.
Untuk mencapai World Class University (WCU), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bekerja sama dengan beberapa aliansi pendidikan Belanda seperti Windesheim, Inholland dan IPABO.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman. Tujuannya selain mencapai WCU adalah untuk mengembangkan kualitas guru di kedua belah pihak.
Rektor UPI , Sunaryo Kartadinata menyambut baik kerja sama strategis tersebut. Selain dihadiri Rektor, beberapa pakar pendidikan dari Belanda turut hadir dalam penandatanganan kerja sama tersebut.
"Kerja sama ini menjadi sesuatu langkah penting bagi UPI dalam mencapai WCU khususnya dalam bidang pendidikan," ujar Sunaryo.
Sunaryo mengungkapkan, kerja sama tersebut juga penting untuk aliansi Belanda. Terutama dalam memfasilitasi kemampuan multikultural warga global. Menurut dia, kemampuan multikultural, dan kesadaran multikultural dibutuhkan bagi masyarakat dunia di masa depan.
Dekan Ilmu Terapan Windesheim Belanda, Hendrik Frantzen mengatakan, UPI merupakan universitas di Indonesia yang sangat peduli pendidikan. "Dengan adanya komunikasi yang intens terjalin, kami percaya UPI adalah universitas yang benar-benar fokus terhadap pendidikan,"ujar dia.
Aliansi Pendidikan Belanda terdiri dari tiga universitas yang memiliki hampir 60 ribu mahasiswa. Menjadi hal yang strategis untuk dilakukan adalah mencari dan mendapatkan guru yang berkualitas.
Menurut dia, guru memiliki tanggung jawab luar biasa untuk mengembangkan kurikulum, khususnya di sekolah-sekolah menengah. "Kerja sama ini menjadi langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan,"ujar dia.
Aliansi ini terjalin antara lembaga pendidikan Inholland, Windesheim dan IPABO di Belanda. Menurut dia, ketiga universitas ini membuat konsorsium bersama untuk menjadi kekuatan memimpin di bidang pendidikan.
Menurut dia, pengalaman dari perguruan tinggi yang berbeda dalam level guru, tes, dewan penguji dan agenda pengetahuan sangat dibutuhkan. Ia berharap, kerjasama yang dilakukan ini akan meningkatkan kualitas pendidikan di kedua negara.
"Guru terbaik adalah guru yang harus memiliki kemampuan kerja sama. Kerja sama ini misalnya melalui pertukaran dari tema-tema substansi dan pengetahuan untuk mendapatkan guru berkualitas di bidang pendidikan," ujar dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
