Senin 06 May 2013 07:44 WIB

M Nuh: Kami Yakin UN SD 'on Schedule'

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh.
Foto: Republika
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meyakini pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 untuk tingkat sekolah dasar (SD) berjalan secara serentak dan lancar di seluruh provinsi.

"Secara umum naskah soal UN SD sudah siap sampai di lokasi ujian karena pendistribusian dilakukan oleh pihak provinsi. Jadi, kami yakin di seluruh provinsi UN SD ini sudah 'on schedule'," kata M. Nuh saat melakukan sidak di SD Negeri 10 Kemanggisan di Jakarta, Senin.

Dia juga mengatakan bila naskah soal ujian belum sampai sebelum hari H suatu ujian, hal itu wajar karena naskah soal sebelum hari ujian masih diletakkan di sub rayon.

"Kemudian, ketika menjelang hari H pelaksanaan ujian, naskah soal akan didistribusikan ke sekolah, maka naskah sudah ada di masing-masing sekolah pada saat hari H," ujarnya.

Nuh menjelaskan sejak beberapa tahun lalu penyelenggaraan UN SD dan sederajat sudah dilaksanakan oleh pemda di masing-masing provinsi, sedangkan UN untuk tingkat SMA dan SMP sederajat masih diselenggarakan secara tersentral pemerintah pusat.

Lebih lanjut dia mengatakan secara umum naskah soal UN SD sudah siap sampai di lokasi ujian karena penyelenggaraan, termasuk pendistribusian naskah soal, dilakukan oleh pihak provinsi.

"UN SD untuk wilayah Indonesia timur juga sudah sesuai jadwal. Jadi, kami yakin pelaksanaan UN untuk SD/MI di semua provinsi sudah serentak," tuturnya.

Dia menegaskan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan terus memantau agar tidak terjadi kecurangan maupun kebocoran jawaban soal UN.

Selain itu, terkait pengawasan untuk pelaksanaan UN dan distribusi naskah soal, dia mengatakan pihak Kemendikbud juga memonitor setiap tahapnya, tidak hanya yang berlangsung di Jakarta, tetapi juga yang berlangsung di provinsi lain.

"Kami pantau setiap proses pelaksanaannya oleh masing-masing provinsi karena untuk UN SD ini penyelenggaraannya kami serahkan pada pemerintah provinsi, namun Kemendikbud memberi syarat dan ketentuan," kata Nuh.

Ketika ditanya mengenai wacana penghapusan UN untuk tingkat SD karena dinilai tidak sejalan dengan tujuan program wajib belajar sembilan tahun, dia mengatakan hal itu akan dikaji terlebih dahulu oleh Kemendikbud.

"Namun, prinsipnya ujian itu kan ada yang lulus dan ada yang tidak lulus, tetapi wajib belajar sembilan tahun tetap harus dilaksanakan. Kalau ada hal khusus yang membuat seorang siswa SD tidak lulus, maka pendidikannya tetap harus dilanjutkan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menjelaskan bahwa soal UN untuk SD memang hanya satu tipe karena dianggap sejalan dengan tujuan program wajib belajar sembilan tahun.

"Itu (satu tipe soal,red) adalah hal wajar karena disesuaikan dengan tahap psikologis dan kapasitas siswa SD," jelasnya.

Taufik juga mengatakan bahwa standar nilai rata-rata untuk kelulusan UN SD adalah 5,5. "Namun, penentuan kelulusan siswa-siswa SD ini tetap akan diserahkan kepada pihak sekolah," ujarnya.

Pada pelaksanaan inspeksi UN SD di Jakarta Barat tersebut, Mendikbud mengunjungi Sekolah Dasar yang terletak di Jakarta Barat, yaitu SD Negeri 10 Kemanggisan dan SD Swasta Bhakti.

Ujian nasional untuk tingkat sekolah dasar dan sederajat akan dilaksanakan mulai Senin (6/5) hingga Rabu (8/5) dengan tiga mata pelajaran yang diujikan, yaitu Bahasa Indonesia pada hari pertama, Matematika pada hari kedua, dan IPA pada hari ketiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement