Rabu 01 May 2013 09:15 WIB
Tokoh Perubahan Republika 2012

Perubahan Bangsa Harus Dikawal

  Malam penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2012 di Jakarta, Selasa (30/4). (Repubika/Agung Supriyanto)
Malam penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2012 di Jakarta, Selasa (30/4). (Repubika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harian Umum Republika memberikan penghargaan Tokoh Perubahan kepada tiga tokoh nasional. Ketiganya dinilai sudah memberikan kontribusi positif kepada bangsa dan negara.

Tiga orang yang mendapat penghargaan sebagai Tokoh Perubahan Republika 2012 adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.

Djoko mengaku terkejut dengan penghargaan ini. Dia menilai, ada lebih banyak orang yang lebih layak mendapatkan penghargaan ini. Meski demikian, dia mengapresiasi penghargaan yang diberikan Republika.

“Saya senang disebut sebagai seseorang yang adaptif,” kata dia pada malam penganugerahan yang digelar di Djakarta Theatre, Jakarta, Selasa (30/4) malam. Penyerahan penghargaan diserahkan Wakil Komisaris Utama PT Republika Media Mandiri Erick Thohir dan Pemimpin Redaksi Republika Nasihin Masha.

Menurut Djoko, seseorang tidak hanya harus melakukan perubahan. Hal yang terpenting adalah menjaga perubahan sekaligus memelihara perubahan itu menuju pelabuhan akhir. “Transformasi yang kita rasakan sekarang kemewahannya, kebebasan, kesetaraan, harus kita jaga pada arah yang benar,” ujar dia.

Taufik menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan yang diberikan padanya. Taufik terpilih karena mengampanyekan empat pilar kebangsaan. Empat pilar itu mencakup Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut dia, empat pilar yang selalu dikampanyekannya itu merupakan satu keniscayaan yang harus dijalankan agar Indonesia tetap tegak. Karena, empat pilar itulah yang melahirkan Indonesia. "Kita harus menjaga empat pilar," kata dia.

Untuk menuju Indonesia yang lebih baik, Taufik menyatakan, keberagaman merupakan hal penting dalam kehidupan berbangsa dan negara. Kesadaran keberagaman menjadi jaminan bagi hak asasi. "Tanpa keberagaman tak mungkin ada nasionalisme," ujar dia.

Said Aqil menuturkan, dia tidak merasa cukup berkontribusi terhadap perkembangan umat Islam dan bangsa. Namun, penghargaan dari Republika dijadikannya sebagai pemicu agar bisa lebih baik dalam perannya mendorong kemajuan Islam dan NKRI. “Indonesia yang dihuni potensi unggul, saya belum menyaksikannya. Kita harus terus memperbaiki diri agar Indonesia bisa lebih maju," ujar dia.

Hadir dalam acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2012 di gedung Djakarta Theatre, Selasa (30/4), antara lain, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, serta Wakil Ketua DPR Pramono Anung. Selain itu, juga hadir kalangan pengusaha, seperti Rachmat Gobel, Anindya Bakrie, Sandiaga Uno, dan beberapa pengusaha yang lain.

Mantan menteri agama Maftuh Basyuni menilai tiga Tokoh Perubahan Republika 2012 sudah sangat layak dan berhak mendapat penghargaan tersebut. Dia juga mengatakan tiga Tokoh Perubahan Republika 2012 ini merupakan tokoh yang berguna bagi bangsa dan negara. "Mereka hebat di bidang mereka masing-masing," tutur dia.  n muhammad iqbal/erik purnama putra/muhammad akbar wijaya ed: ratna puspita

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement