Senin 22 Apr 2013 01:37 WIB
PT Telkom Tbk

Telkom Ekspansi ke Timur Tengah dan ASEAN

Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya
Foto: Antara
Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meskipun gagal mendapatkan tender lisensi telekomunikasi di Myanmar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) optimistis akan melakukan ekspansi ke luar negeri. Wilayah Timur Tengah dan ASEAN menjadi pilihan perseroan pelat merah tersebut.

Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengungkapkan, setidaknya ada lima negara yang menjadi incaran Telkom tahun ini. Sayangnya, dia enggan menyebutkan ke mana saja ekspansi itu. Dia hanya menyebut Arab Saudi sebagai salah satu tujuan ekspansi berikutnya. Potensi di sana sangat besar karena banyaknya masyarakat Indonesia yang berhaji dan umrah.

“Kami mengincar negara yang jumlah warga negara Indonesianya besar,” kata Arief, akhir pekan lalu. Dia juga mencontohkan, setidaknya ada 140 ribu warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Hong Kong dan sekitar 200 ribu WNI hilir mudik ke wilayah itu. Saat ini, ada 40 ribu WNI yang telah menjadi pelanggan Telkom di sana.

Telkom telah melakukan ekspansi usaha ke lima negara. Selain Hong Kong, Telkom telah menggarap pasar telekomunikasi di Timor Leste, Australia, Singapura, dan Malaysia.

Terkait gagalnya ekspansi di Myanmar, Arief menyebutkan hal itu disebabkan perbedaan persepsi terkait kualifikasi. “Interpretasi penilaian kami berbeda dengan penilai di sana,” kata Arief. Namun, ia optimistis perseroan akan tetap melakukan ekspansi ke Myanmar.

Saham Telkom masih menjanjikan, mengingat baiknya kinerja perseroan. Hingga akhir 2012, Telkom berhasil membukukan laba bersih Rp 12,85 triliun. Nilai ini tumbuh 17,2 persen bila dibandingkan periode yang sama 2011. Telkom juga mencatat pertumbuhan pendapatan delapan persen dari Rp 71,253 triliun pada 2011 menjadi Rp 77,143 triliun per Desember 2012.

Pendapatan telepon tumbuh 2,91 persen menjadi Rp 41,3 triliun. Pendapatan terbesar kedua perseroan adalah dari jasa teknologi informatika sebesar Rp 27,62 triliun. Sisanya diperoleh dari pendapatan jaringan Rp 1,2 triliun, pendapatan jasa intekoneksi senilai Rp 4,27 triliun, dan pendapatan jasa telekomunikasi lainnya sebesar Rp 2,6 triliun.

Pada tahun ini, Telkom siap menempuh tiga fokus bisnis, yaitu penguatan kinerja anak usaha PT Telkomsel, pengembangan broadband, dan ekspansi internasional. Ketiga fokus tersebut dipilih untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja 2013 di atas rata-rata pertumbuhan industri.

Telkomsel masih menjadi kontributor utama bisnis Telkom. Karena itu, kata Arief, penguatan kinerja Telkomsel dilakukan melalui dua cara. Pertama, mengandalkan basic services, seperti suara dan SMS. Kedua, membangun ekosistem digital sebagai bisnis masa depan, antara lain, melakukan inovasi beyond telco dan layanan seluler berbasis data dan digital bisnis. “Pada 2013, pelanggan data diharapkan semakin bertambah seiring dengan diperolehnya tambahan kanal frekuensi 3G dari pemerintah,” ujar Arief.

Tambahan kanal ini diharapkan mampu mendorong perkembangan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK), industri kreatif, dan berbagai bisnis terkait untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat berbasis pita lebar (broadband). Pengembangan broadband akan difokuskan pada program Indonesia Digital Network (IDN) yang sudah dimulai sejak 2012.

“Melalui IDN, Telkom memproyeksikan 15 juta broadband (homepass), satu juta titik akses wifi, serta pembangunan jaringan serat optik melalui program Indonesia Digital Ring (ID Ring) hingga akhir 2015,” kata Arief.

Untuk mewujudkan ketiga hal tersebut, Telkom mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk tahun 2013 sekitar 20 persen hingga 25 persen dari total proyeksi pendapatan pada 2013. n friska yolandha/ antara ed: nur hasan murtiaji

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement