Senin 08 Apr 2013 13:46 WIB

Zat Kimia Daging Merah Perburuk Kesehatan Jantung

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Daging Merah (Ilustrasi)
Foto: NORTHSTARBISON
Daging Merah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Waspadi zat kimia yang ditemukan dalam daging merah diyakini berpotensi memperburuk kesehatan jantung. Sebuah studi dalam jurnal Nature Medicine menunjukkan karnitin dalam daging merah telah diubah bakteri dalam usus.

Perubahan tersebut membuat tingkat kolesterol naik dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Ahli diet memperingatkan adanya risiko bagi orang yang memakai suplemen karnitin. Ada banyak penelitian yang menunjukkan makan daging merah secara teratur akan merusak kesehatan.

Di Inggris, pemerintah menganjurkan untuk tidak makan lebih dari 70 gram daging merah atau olahan per hari. Jumlah itu setara dengan dua iris daging asap.

Lemak jenuh dan daging olahan yang diawetkan diperkirakan berkontribusi pada masalah jantung. Namun, mengapa hal itu terjadi belum banyak diungkap. 

"Kolesterol dan lemak jenuh dari daging merah tidak begitu tinggi, ada sesuatu yang berkontribusi dalam meningkatkan risiko cardiovascular," kata peneliti, Stanley Hazen dilansir BBC.

Percobaan pada tikus dan manusia menunjukkan bakteri dalam usus bisa memakan karnitin. Zat itu kemudian pecah menjadi gas yang dikonversi dalam hati menjadi bahan kimia yang disebut TMAO. 

Dalam studi tersebut, TMAO sangat terkait dengan penumpukan simpanan lemak di pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan kematian. "Ini mungkin produk limbah tetapi secara signifikan mempengaruhi metabolisme kolesterol dan mengarah ke akumulasi kolesterol, " ujar Hazen.

Temuan tersebut menguatkan ide penggunaan youghurt probiotik untuk mengubah keseimbangan bakteri dalam usus. Mengurangi bakteri yang memakan karnitin secara teori mengurngai risiko kesehatan dari daging merah. Vegetarian secara alami akan memiliki sedikit bakteri yang mampu memecah karnitin dibandingkan pemakan daging. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement