Sabtu 30 Mar 2013 00:21 WIB

Ternyata Meluapkan Amarah Bukan Solusi

Rep: Ferry Kisihandi / Red: M Irwan Ariefyanto
Ekspresi kasih sayang dalam pelukan, ciuman dan tanggapan atas emosi anak berpengaruh pada perkembangan jiwa hingga dewasa (Ilustrasi)
Foto: CORBIS
Ekspresi kasih sayang dalam pelukan, ciuman dan tanggapan atas emosi anak berpengaruh pada perkembangan jiwa hingga dewasa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Banyak orang menyatakan melepaskan semua kekesalan di dalam dada membuat seseorang lebih nyaman. Namun, ternyata hal ini tak selamanya terjadi. Sebuah penelitian mengungkapkan, saat seseorang melepaskan unek-uneknya secara online, justru orang tersebut bisa merasakan kemarahan yang lebih besar.

Tim dari University of Wisconsin-Green Bay, AS, mengatakan, orang yang meninggalkan pesan agresif atau negatif di sebuah laman tak menyelesaikan masalah. Bahkan, ada kecenderungan mereka malah lebih marah dan frustrasi. Riset tim universitas tersebut dipublikasikan secara online di jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking.

Menurut Ryan Martin, yang menuliskan hasil penelitian, melampiaskan kemarahan pada media online melahirkan bahaya lain. “Seperti menyandingkan api dengan bahan bakar,'' kata pakar psikologi dan perkembangan dari University of Wisconsin-Green Bay seperti dikutip Daily Mail, Senin (25/3). Ia menambahkan, internet melahirkan problem yang menyebabkan seseorang menjadi impulsif.

Studi lainnya juga memperkuat penelitian tersebut. Baik membaca kalimat kasar orang lain maupun menuliskan kalimat kasar dengan tangan sendiri, hanya akan mendatangkan suasana hati yang muram

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement