Rabu 13 Mar 2013 14:48 WIB

Jadi IAIN, STAIN Bengkulu Dapat Hibah Rp 50 Miliar

Rep: agus raharjo/ Red: Taufik Rachman
STAIN Bengkulu
STAIN Bengkulu

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU--Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAIN) secara resmi beralih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Rabu (13/3). Selain diresmikan oleh Menteri Agama Suryadharma Ali, IAIN juga segera menerima hibah aset Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah mengatakan, sesuai komitmen Gubernur periode sebelumnya, jika STAIN beralih status menjadi IAIN, Pemprov akan menghibahkan aset-aset yang ada di STAIN pada IAIN.

Aset yang akan dihibahkan pemprov adalah seluruh gedung bekas Seleksi Tiwalatil Qur'an (STQ) atau Mushobaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ). Termasuk masjid yang ada dikawasan gedung tersebut. " Nilai otalnya Rp. 50 miliar, gedung 3 unit dan masjid," kata Hamsyah usai peresmian alih status IAIN Bengkulu, Rabu (13/3).

Hibah aset pemprov ini masih menunggu persetujuan DPRD. Sebab, hibah ini menyanngkut aset pemprov Bengkulu. Hamsyah menegaskan pihaknya akan secepatnya mengurus hibah ini. Saat ini tinggal syarat administrasi yang harus dipenuhi. Hamsyah tidak menarget kapan hibah ini direalisasikan. "Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus," tambah dia.

Menteri Agama, Suryadharma Ali mengapresiasi dukungan Gubernur Bengkulu pada IAIN. Hibah yang diberikan oleh Pemprov adalah bentuk dukungan pemprov terhadap pendidikan Islam di Bengkulu. Namun, kata Suryadharma Ali, masih banyak yang butuh diperbaiki di IAIN Bengkulu.

Misalnya, tambah Menteri dari Partai Persatuan Pembanguan (PPP) ini, ada beberapa gedung yang butuh direnovasi karena sudah dimakan usia. Selain itu, masih banyak yang perlu ditambahkan untuk membangun IAIN Bengkulu menjadi kampus Islam yang disegani.

"Yang kurang, ditambahkan, yang belum diperbaiki segera diperbaiki," kata Suryadharma Ali usai meresmikan IAIN Bengkulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement