Jumat 08 Mar 2013 11:12 WIB

Waspadalah, Ini Cara Deteksi Kanker pada Anak

Rep: Burhanuddin Bella/ Red: Endah Hapsari
Boneka Barbie versi botak, persembahan untuk anak penderita kanker
Foto: abcnews.com
Boneka Barbie versi botak, persembahan untuk anak penderita kanker

REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana mengenali kanker pada anak? Dr Endang Widiastuti, SpA (K) mengakui tidak mudah mendeteksi kanker pada anak secara dini, karena gejalanya tidak spesifik.

Kanker pada anak yang tergolong ganas adalah leukemia dan kanker mata. Penderita leukemia sekitar 30 persen pada anak, tersering menyerang pada usia 3 - 6 tahun. Sebagaimana halnya dengan leukemia, anak berusia 5 tahun ke bawah pun berisiko terserang kanker mata.

Menurut dr. Endang, pengobatan leukemia, dilakukan dengan tiga cara, yaitu kemoterapi, radioterapi, dan transplantasi sumsum tulang. Kemoterapi membunuh sel leukemia dengan efek samping yang minimal terhadap sel normal. Cara kerjanya, menghambat perkembangan sel kanker. Pengobatan jenis ini dengan pemberian tablet, suntikan, dan infus. Lama pengobatan bisa sampai dua tahun untuk tiga fase: induksi, konsolidasi, dan pemeliharaan.

Radiograpi, kata Endang, mulai ditinggalkan pemakaiannya pada anak dan tidak diberikan di bawah 3 tahun. ''Efek samping dari pengobatan ini adalah kulit merah atau hitam, mual, dan lemas,'' tuturnya. Keberhasilan pengobatan tergantung stadium penyakit. Bila masih dalam stadium dini, penyembuhan dapat dilakukan.

Kanker mata juga dapat disembuhkan bila diobati pada stadium dini. Tapi, bila terlambat diobati dan sudah dalam stadium lanjut, menurut dr Rita S Sitorus, SpM (K), PhD dari Departemen Mata FKUI/RSCM, bisa berakibat pada kematian. Retinoblastoma jelas Rita, merupakan tumor ganas dalam mata, terbanyak pada bayi dan anak. Bila dibiarkan, akan tumbuh keluar bola mata (mata menonjol) dan bisa menyebar ke organ lain, seperti sumsum tulang atau otak. ''Akibatnya bisa fatal.''

Pengobatan kanker mata yang sudah dalam stadium lanjut, selain lebih kompleks, juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Penyakit ini pun tidak hanya menyebabkan kebutaan, tapi lebih dari itu, dapat berujung pada kematian. Untuk itu dokter ini menyarankan agar orang tua segera memeriksakan ke dokter bila menemukan kelainan pada mata anak. ''Hati-hati bila menemukan mata juling pada anak. Lebih baik periksakan ke dokter mata,'' ujarnya mengingatkan. 

Ini agar kemungkinan serangan kanker cepat dideteksi sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih dini. Dr Endang juga menyarankan bahwa mengantisipasi kemungkinan terburuk, mau tidak mau, diperlukan pemeriksaan sedini mungkin. ''Kanker pada anak dapat disembuhkan bila ditemukan lebih dini.'' Dia mengatakan perlunya hidup sehat dengan memberikan makanan yang sehat.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement