Selasa 12 Feb 2013 09:31 WIB

Kaltim Harapkan Wajib Belajar 12 Tahun Tuntas 2014

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Iskak mengharapkan program wajib belajar 12 tahun di wilayahnya diharapkan tuntas tahun 2014.

"Kami menerapkan sistem 'boarding school' di sekolah ini dan 100 persen anggaran disiapkan oleh pemprov, meliputi biaya operasional sekolah, sarana dan prasarana, asrama, pakaian sekolah, makan dan minum maupun tambahan kegiatan ekstra kurikuler," kata Awang Faroek.

"Dengan komitmen yang kuat, kami yakin program wajib belajar 12 tahun akan tuntas pada 2014," ungkap Awang Faroek saat berbicara pada Rembuk Nasional Pendikan dan Kebudayaan di Jakarta. Program wajib belajar 12 tahun kata dia dicanangkan sejak 2009 yang diperkuat melalui Perda Nomor 3 Tahun 2010.

Gubernur menyatakan bahwa dukungan diberikan dalam bentuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda). Bosda diberikan Rp 2 juta per tahun bagi setiap siswa SMU dan Rp 2,5 juta per tahun untuk setiap siswa SMK dengan kesepakatan Bosda SMA/MA Rp 1 juta dari Pemprov dan Rp 1 juta dari pemerintah kabupaten dan pemerintah kota. Sedangkan Bosda SMK Rp 1,5 juta dari pemprov dan Rp 1 juta dari pemkab/pemkot.

Pemerintah provinsi kata Awang Faroek juga menyediakan bantuan keuangan lain ke semua kabupaten dan kota serta menyediakan anggaran khusus untuk penuntasan wajib belajar 12 tahun di wilayah pedalaman/terpencil dan perbatasan.

Komitmen Pemprov Kaltim dalam dunia pendidikan juga melalui pemberian insentif kepada semua guru baik negeri maupun swasta termasuk honorer dan guru dari Kementerian Agama minimal Rp1 juta.

Upaya lain yakni melakukan peningkatakan kualifikasi pendidikan guru melalui beasiswa bagi para guru untuk menempuh pendidikan S1 dan S2.

Bukan hanya itu, langkah lain yang dilakukan adalah meningkatkan kompetensi guru dengan pelatihan, workshop, pemagangan dan international training.

"Tahun ini (2013) Pemprov Kaltim membiyai pendidikan 3.875 guru untuk melanjutkan studi S1 dan S2. Kami juga memberikan penghargaan kepada guru berprestasi dan berjasa setiap tahunnya. Bukan hanya dalam bentuk sertifikat penghargaan, tapi juga dalam bentuk nominal uang sebagai motivasi," kata Awang Faroek.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement