Rabu 30 Jan 2013 09:30 WIB

Undip akan Terima 8.011 Mahasiswa Baru

Universitas Diponegoro (Undip)
Foto: undip.ac.id
Universitas Diponegoro (Undip)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Universitas Diponegoro Semarang akan menerima mahasiswa baru pada tahun ini sebanyak 8.011 orang untuk 11 fakultas yang dimilikinya, melalui tiga jalur penerimaan mahasiswa baru.

"Kami akan menjaring mahasiswa baru melalui tiga jalur. Separuhnya akan diambilkan dari Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN)," kata Pembantu Rektor I Undip Prof Hertanto Wahyu Subagyo di Semarang, Selasa.

Hal itu diungkapkannya usai diskusi bertajuk "Mengupas Tuntas Jalur Masuk Undip" yang diprakarsai Undip dan dihadiri beberapa perwakilan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Hertanto menyebutkan pada jalur SNMPTN yang sekarang disebut jalur undangan diterima sebanyak 4.006 mahasiswa, jalur Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) sebanyak 2.422 mahasiswa, dan mandiri 1.583 mahasiswa.

"Jadi, kuota penerimaan mahasiswa baru yang kami tetapkan untuk tahun ini, yakni 50 persen akan diambilkan dari SNMPTN undangan, SBMPTN sebesar 30 persen, sementara sisanya diambilkan dari jalur mandiri," katanya.

Menurut dia, penentuan komposisi kuota penerimaan mahasiswa baru memang menjadi otoritas perguruan tinggi, tetapi pemerintah menetapkan kuota yang diambilkan dari SNMPTN tak boleh kurang dari 50 persen.

Selain itu, kata dia, Undip tetap mengakomodasi dan memberikan kesempatan untuk anak berkebutuhan khusus untuk mendaftar di prodi yang diminatinya, tetapi untuk prodi-prodi tertentu memang ada persyaratan khusus.

Ia mencontohkan Fakultas Kedokteran yang mensyaratkan calon mahasiswa tidak boleh buta warna, sebab pertimbangannya pada tanggung jawab perguruan tinggi pada masyarakat sebagai pengguna atas lulusan yang dihasilkan.

"Kan tidak boleh dokter buta warna. Ini bukan diskriminasi, tetapi lebih pada tanggung jawab kami yang mencetak lulusan dokter. Masyarakat juga akan terlindungi dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan," kata Hertanto.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip Prof M. Arifin menambahkan pihak sekolah agar tidak terlalu euforia memilih program studi unggulan untuk lulusannya.

"Berdasarkan pengalaman tahun lalu, banyak sekolah unggulan yang terkejut karena siswanya tak diterima padahal prestasi akademiknya tinggi. Perhatikan animo pendaftar ke prodi-prodi unggulan," katanya.

Prodi-prodi tertentu memang banyak peminatnya, kata dia, seperti Fakultas Kedokteran dan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi sehingga tingkat persaingan pendaftar untuk masuk ke prodi itu sangat besar.

"Misalnya begini, lulusan mendaftar Akuntansi tetapi tak lolos karena kalah bersaing. Padahal, dengan nilai yang sama mereka bisa masuk ke Fakultas Teknik atau Fakultas Sains dan Matematika," kata Arifin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement