Selasa 29 Jan 2013 13:13 WIB

Jam Pelajaran Ditambah, Guru Agama Belum Tahu

Rep: heri purwata/ Red: Taufik Rachman
Salah seorang santri di Pesantren Tebuireng tengah membaca Alquran.
Foto: Antara
Salah seorang santri di Pesantren Tebuireng tengah membaca Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Guru mata pelajaran Agama Islam belum tahu jika akan tambahan jam pelajaran pada tahun ajaran baru mendatang. Namun mereka siap untuk melaksanakan tugas yang akan diberikannya.

"Belum tahu, kalau akan ada penambahan jam pelajaran Agama Islam," kata Bagus Baharuddin, Guru Agama Islam SMP Negeri IV Samigaluh, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/1).

SMP Negeri IV Samigaluh ini terletak di Perbukitan Menoreh Kabupaten Kulonprogo. Letaknya memang cukup terpencil, kurang lebih 35 kilometer dari Wates, ibukota Kabupaten Kulonprogo dan 60 kilometer dari Kota Yogyakarta.

Meskipun belum mendapat informasi tentang tambahan jam pelajaran, dirinya mengaku siap untuk menjalankan tugas. "Saya kira tidak masalah ada penambahan jam. Nanti materi penambahan menunggu instruksi dari sekolah," katanya.

Sedang materi pelajaran yang akan diajarkan juga menunggu kurikulum dari sekolah. "Mudah-mudahan adanya penambahan jam mata pelajaran agama Islam ini, anak menjadi lebih kompeten," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement